WahanaNews-Kaltara | Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) memutuskan untuk menjadikan hidrogen sebagai kontributor potensial dalam mendorong percepatan transisi energi di Indonesia.
Menteri ESDM Arifin Tasrif dalam keterangannya di Jakarta, Rabu, mengatakan hidrogen memiliki peran penting dalam dekarbonisasi sistem energi secara menyeluruh.
Baca Juga:
RI Bakal Miliki Pabrik Tembaga Terbesar Dunia, Mulai Berproduksi Agustus 2024
"Hidrogen diharapkan sebagai salah satu kontributor transisi energi dan memiliki peran penting dalam dekarbonisasi sistem energi global," ujarnya.
Arifin mengakui terdapat sejumlah tantangan dalam pengembangan hidrogen, di antaranya membuat hidrogen layak secara ekonomi, menarik secara finansial, dan bermanfaat untuk masyarakat.
Ia menyampaikan bahwa Kementerian ESDM akan terus mengikuti tren teknologi hidrogen dan membuka peluang untuk berkolaborasi dalam implementasi hidrogen.
Baca Juga:
Biar Nyaman Pergi Jauh, Menteri ESDM Minta PLN Perbanyak SPKLU di Jalur Mudik
Dari segi pasokan, hidrogen masuk sebagai salah satu strategi utama pemerintah dalam menjalankan peta jalan menuju netral karbon pada 2060.
"Strategi utama yang akan dilakukan menuju netral karbon di sisi suplai antara lain melalui pengembangan energi terbarukan secara masif dengan fokus pada pembangkit listrik tenaga surya, hidro, dan panas bumi serta hidrogen," kata Arifin.
Kementerian ESDM berencana menjadikan hidrogen untuk masuk ke sektor industri maupun transportasi. Pemanfaatan hidrogen ini tidak menggunakan teknologi fuel cell, tetapi memakai teknologi pembakaran internal yang biasa digunakan oleh kendaraan bermotor.