WahanaNews-Kaltara | Menteri Pemuda dan Olah Raga (Menpora) Zainuddin Amali mengatakan tim Thomas Cup yang meraih gelar juara akan mendapatkan apresiasi dari pemerintah. Namun, Zainuddin juga menyatakan pemberian bonus atlet tak boleh sembarangan.
"Jadi bukan pemerintah tidak ingin memberi perhatian, sekali lagi saya ulangi bukan tidak ingin memberi perhatian, tetapi kita harus hati-hati untuk mengeluarkan uang negara. Apalagi ini akhir tahun. Kan ribut seolah-olah tidak ada penghargaan. Tidak," ujar Amali.
Baca Juga:
Menpora Dito Harap Cabor Taekwondo Lolos Olimpiade 2028 Los Angeles
Atlet angkat besi dan Asian Youth Para Games 2021 akan mendapat apresiasi dari pemerintah.
"Setelah kita diskusikan itu [tim Thomas Cup] akan mendapatkan apresiasi dan penghargaan dari pemerintah, tetapi ini tidak akan diberikan orang per orang, karena ini tim. Akan diberikan langsung kepada cabor. Cabor yang akan mendistribusikan," tutur Amali.
"Yang kedua, bagi junior [Asian Youth Para Games 2021] yang baru saja meraih beberapa medali emas di Bahrain. Itu juga akan mendapat apresiasi dari pemerintah. Kemudian untuk single event angkat besi di Azerbaijan, itu juga akan dapat apresiasi," ujar Amali melanjutkan.
Baca Juga:
Forum Kolaborasi Pemuda dari 18 Kementerian/Lembaga Sepakat Kurangi Risiko Bencana
Mundurnya Tim Bulutangkis Indonesia
Menpora Zainudin Amali mengaku belum mendapat informasi langsung dari PBSI terkait mundurnya atlet pelatihan nasional (Pelatnas) Indonesia dari Kejuaraan Dunia 2021 di Huelva, Spanyol.
"Kami belum tahu ya. Jadi kebijakan untuk berangkat, mengirim, try out dan lain sebagainya itu kebijakan cabor masing-masing. Pemerintah itu tidak mengatur sampai sedetail itu, tetapi kalau ada event tentu ada persiapan," kata Amali, Rabu (8/12).
"Saya kasih contoh langsung, ini PSSI sedang mempersiapkan diri untuk FIFA World Cup U-20 2023, tentu ada pelatnas. Kita fasilitasi persiapannya. Mau latihan di mana itu urusannya cabor, bukan pemerintah," ucap Amali menambahkan.
Menteri asal Gorontalo itu mengatakan, Kemenpora akan memfasilitasi cabang olahraga (cabor) sesuai dengan aturan.
Aturan yang kini berlaku adalah Keputusan Presiden (Keppres) nomor 86 tahun 2021 tentang Desain Besar Olahraga Nasional.
"Jadi tidak bisa, semua yang terkait dengan urusan tidak bisa berangkat, tidak bisa mengirim, itu dilimpahkan ke Kemenpora. Tidak. Itu ada aturannya, ada independensi dari cabor. Itu mengatur kapan berangkat, kapan mengirim," katanya. [As]