WahanaNews-Kalbar | PT PLN (Persero) melakukan kesepakatan bisnis dengan perusahaan asal China untuk pengembangan Energi Baru Terbarukan (EBT) di Indonesia.
Hal ini setelah Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo melakukan site visit ke perusahaan konstruksi (Engineering, Procurement, Construction/EPC) China Communications Construction Dredging Co., Ltd (CCCC) di Beijing.
Baca Juga:
Urgensi Krisis Iklim, ALPERKLINAS Apresiasi Keseriusan Pemerintah Wujudkan Transisi Energi Bersih
Dalam kesempatan tersebut, Bos PLN juga menyepakati kerja sama pengembangan transisi energi di Indonesia.
Kesepakatan yang ditandatangani pada Minggu (21/5/2023) ini ditujukan untuk mempercepat pembangunan pembangkit EBT di Indonesia.
Darmawan menjelaskan, saat ini PLN sedang mempercepat pembangunan pembangkit EBT.
Baca Juga:
Di COP29, PLN Perluas Kolaborasi Pendanaan Wujudkan Target 75 GW Pembangkit EBT 2030
Seperti Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA), Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS), Pembangkit Listrik Tenaga Bayu (PLTB) dan Pembangkit Listrik Pumped Storage di Indonesia.
Dengan menggandeng CCCC, yang merupakan perusahaan konstruksi terbesar di China diharapkan bisa mempercepat proses transisi energi dari energi fosil menuju EBT guna mencapai target net zero emission (NZE) pada tahun 2060.
"Kerja sama yang telah terbangun antara PLN dan CCCC diharapkan bisa mempercepat pembangunan pembangkit EBT. Dengan demikian, Indonesia akan semakin mempercepat proses transisi energi," ujar Darmawan dikutip, Senin (22/5/2023).