WahanaNews-Kaltara | Bagi Anda yang bisnisnya sebagai pemasok barang-barang ke kalangan perusahaan, pabrik atau kantor, tentu harus tahu banyak dan belajar tentang alur bisnis pemasok.
Juga perlu banyak belajar kiat sukses berbisnis sebagai pemasok, bagaimana melakukan pendekatan ke pembeli, bagaimana cara mendapatkan peluang order, dan bagaimana bisa closed deal dan diterima sebagai pemasok yang terus dipercaya oleh perusahaan atau lembaga tertentu. Termasuk, bagaimana berinteraksi yang sehat dengan kalangan perusahaan/lembaga yang membeli produk Anda.
Baca Juga:
Proteksi Kendaraan dengan Asuransi Mobil, Begini Cara Membelinya di Roojai
1. Pelajari tentang produk apa yang ingin Anda jual
Sebagai pemasok barang, Anda mungkin memasok ke berbagai industri yang memiliki persyaratan berbeda (hukum/pemerintah, tingkat bahan, dll). Pastikan bahwa produk Anda memang cocok untuk perusahaan/lembaga tertentu yang sedang Anda dekati. Kuasai fitur dan keunggulan produk Anda, cari tahu sampai hal detil, dan jelaskan bagaimana produk Anda bisa memberi solusi ke klien.
Berilah solusi ke klien, bukan sekedar jualan. Jadi, kalau Anda jualan produk barang, berikan layanan servis-nya. Kalau ternyata produk yang dibutuhkan klien tidak tersedia pada Anda, Anda bisa mencari pasokan lain selama kebutuhan dari klien memang sudah jelas dan ordernya sudah pasti. Bukalah peluang-peluang dengan cara bertanya apa produk yang sedang dibutuhkan klien. Jangan sungkan untuk bertanya dengan cara-cara hubungan yang akrab dan dekat.
Baca Juga:
Membantah Mitos: 5 Cara Menjadi Pengusaha Sukses bagi Si Introvert
2. Rajin berpromosi door to door atau melalui media yang relevan
Bila Anda sudah punya produk yang akan ditawarkan ke market, jangan remehkan kegiatan promosi. Ini sangat penting untuk mengenalkan produk Anda atau jasa Anda. Gunakan media promosi atau promosi langsung secara door to door.
Promosi perlu dilakukan lebih intens bila perusahaan Anda tergolong masih baru. Promosi juga mesti dikombinasikan melalui media digital dan media sosial, sebagai bagian dari membangun reputasi dan citra baik perusahaan Anda.
3. Cari rekanan yang bisa menjadi referal untuk menjual produk Anda dan menjadikan Anda sebagai pemasok
Era sekarang ialah era jaringan. Cari dan bangunlah jaringan ke pihak-pihak yang bisa mereferensikan prouk Anda. Tentu untuk itu Anda harus berbagi komisi atau keuntungan ke agen atau rekanan yang memberikan referal tersebut. Bisnis itu tentang jaringan. Kalau Anda tidak menggunakan jaringan dan tak punya jaringan, jangan mimpi punya bisnis yang berkembang.
4. Lengkapi penawaran (prospek) Anda dengan bantuan dokumen pendukung dan sertifikasi
Cari tahu sertifikasi apa (GMP, ISO, dll) yang diperlukan oleh industri yang menjadi market Anda dan sedang akan Anda pasok. Pastikan Anda menyertakan informasi ini dalam email/presentasi/penawaran Anda.
Di kemudian hari bukan tak mungkin Anda akan diminta untuk memberikan bukti salinan sertifikasi yang asli jika penawaran Anda berhasil diterima dan Anda dikontrak sebagai pemasok. Oleh karena itu, jika ada dokumen/sertifikasi yang sedang diproses dan belum diperoleh, sebutkan pula info itu di email Anda dan sebaiknya berikan informasi kapan sertifikasi kemungkinan sudah akan diperoleh.
Jika Anda tidak memiliki sertifikasi spesifik yang penting untuk industri atau perusahaan yang sedang Anda dekati, infokan juga dan perkenalkan juga sertifikasi yang setara, atau bersiaplah untuk menjelaskan rencana Anda untuk mengejarnya di masa depan dan berikan kerangka waktu untuk ketersediaannya.
Jelas dan spesifik tentang niat dan kemampuan Anda terkait dengan dokumen pendukung. Lampirkan informasi relevan lainnya dengan email Anda untuk membantu penawaran Anda tampak lebih menarik.
5. Jelaskan berapa jumlah ORDER minimum yang Anda terima
Hal ini perlu dijelaskan ke calon pembeli, kapasitas produksi Anda dan order minimalnya. Termasuk lead-time standar dalam melayani order, persyaratan pengiriman, titik pengiriman dan sebagainya. Jelaskan bagaimana distribusi yang Anda miliki yang Anda miliki untuk melayani mereka. Tentang kemampuan teknik dalam memberikan pelayanan.
6. Jangan lupa melampirkan portofolio produk
Anda sangat perlu menginfokan portofolio produk Anda yang menurut Anda sesuai dengan kebutuhan perusahaan. Portofolio sama dengan track record.
Anda sebaiknya memasukkan nama perusahaan top yang pernah bekerja sama dengan Anda dan pengalaman kemitraan sukses yang Anda miliki. Ini akan membantu membangun citra perusahaan Anda di mata pembeli juga.
Sebutkan perusahaan-perusahaan top yang pernah Anda layani. Sebutkan juga contoh-contoh klien loyal yang rutin Anda pasok atau menjadi mitra bisnis Anda. Juga kirimlah sampel produk Anda. Mengirim sampel lebih cepat dari tahap ini tidak akan membantu.
7. Aktif melakukan follow up
Follow up itu sangat penting. Kalau Anda sudah telpon atau kirim email pertama guna memberikan penawaran dan ternyata seminggu setelahnya belum ada khabar atau respon dari mereka, segera kirim email atau call untuk follow up.
Tanyakan dengan sopan dan bersahabat. Dengan banyaknya email yang diterima dan kesibukan pembeli, ada kemungkinan email Anda terabaikan. Jangan bosan untuk tanya namun dengan sopan, dan jangan meneror atau membuat mereka tidak nyaman. Kalau toh sekarang gagal, bukan tak mungkin kedepan akan menjadi klien Anda. [Ss/JP]