WahanaNews-kaltara | Meski nilainya sedang merosot tajam, popularitas aset kripto terbilang tetap tinggi di berbagai kalangan, termasuk cara menambangnya.
Dalam dunia kripto, mining atau kegiatan menambang kripto, serta miners atau berarti penambang kripto, merupakan dua unsur yang sangat penting.
Baca Juga:
Transformasi Perdagangan Berjangka Komoditi, Bappebti Dorong Transaksi Multilateral
Mining sendiri merupakan proses pembuatan koin baru dan juga proses melakukan validasi transaksi kripto.
Dikatakan Direktur All Time Mining - Christoper Vittorio Simon, saat proses transaksi berhasil, pemilik alat mining akan mendapat komisi karena alatnya telah digunakan sebagai alat validasi transaksi.
"Dalam teknologi blockchain, butuh sebuah validator untuk melakukan validasi transaksi. Contohnya bank sebagai validator di saat kita mengirim uang, dan ada biaya transkasi," kata Vitto.
Baca Juga:
Kejati Jawa Tengah Tahan Pegawai Bank BUMN Terkait Kasus Pembelian Kripto
Para penambang, lanjut Vitto, akan bekerja melakukan penyelesaian kode (puzzle) untuk membentuk satu block.
Nantinya miners atau penambang yang berhasil membentuk blok akan mendapat upah berupa koin sebagai biaya transaksi.
Dalam kegiatan menambang kripto, alat menambang atau mining rig juga menjadi faktor penting lainnya.