WahanaNews-Kaltara | Di tengah ketegangan antara Rusia dan Ukraina, beberapa negara memperlihatkan sikapnya.
Para pemimpin NATO melayangkan sejumlah sanksi terhadap Rusia, mulai dari pemutusan hubungan diplomasi hingga sanksi ekonomi yang dilayang Amerika Serikat (AS) baru-baru ini.
Baca Juga:
OPM Ungkap Syarat Pembebasan Pilot Susi Air, Tidak Menyerang Pakai Bom
Di antara banyak kecaman dari berbagai negara, hanya China yang “pro” atas Rusia. Walaupun, mengingat kedua negara adalah rekan bisnis sejak lama.
Beda halnya dengan apa yang didapatkan Ukraina, sekutu NATO dan banyak lagi yang memberikan bantuan terhadap negara itu.
NATO yang tidak henti-hentinya memberikan bantuan berupa personil tempur hingga armada perang baik darat, udara maupun maritim.
Baca Juga:
Berbekal Perangkat Jadul, Houthi Nekat Lawan AS yang Andalkan Jet Tempur Canggih F-35
Guna memperkuat militer Ukraina, Washington mengirimkan tiga jenis sekaligus pesawat-pesawat tempurnya.Berikut rentetannya.
1. F-15
Dilaporkan pada 10 Februari, pesawat tempur kelas berat F-15C/D Eagle dikerahkan ke Pangkalan Udara Lask di Polandia untuk mendukung misi Pemolisian Udara Baltik.
Pesawat dikerahkan dalam jumlah yang relatif kecil, tetapi dilengkapi dengan rudal udara ke udara AIM-120 yang sesuai dengan peran mereka.
F-15 telah bertugas di Angkatan Udara AS sejak tahun 1976, dengan varian C/D mulai beroperasi sekitar tahun 1980.
Pesawat-pesawat tempur ini dirancang terutama untuk pertempuran di wilayah Eropa melawan Angkatan Udara Soviet.
2. F-16
Pengerahan pesawat tempur kedua yang diumumkan pada 11 Februari melihat rekan F-15 yang lebih ringan dan lebih murah, yaitu F-16.
F-16 dipersenjatai dengan rudal AIM-120, berbeda dengan yang digunakan dalam pelatihan, menunjukkan tingkat kesiapan operasional yang tinggi.
Pesawat itu milik Fighter Wing ke-52, dan dikerahkan ke depan dari Jerman.
F-16 adalah pesawat tempur yang paling banyak diterjunkan di Angkatan Udara AS dan NATO, dan lebih tua dan lebih ringan dari pada pesawat tempur mana pun di Angkatan Udara Rusia.
Kelangsungan hidup pesawat ini yang berkelanjutan di medan perang abad 21 terus dipertanyakan oleh pejabat AS dan sekutu.
Beberapa unit F-16 diklaim akan usang pada tahun 2024. Pertempuran telah memaksa Angkatan Udara untuk terus sangat bergantung pada F-16.
Pesawat tempur ini memiliki jangkauan yang jauh lebih pendek, daya tahan yang lebih rendah, rangkaian sensor yang lebih kecil dan kinerja penerbangan yang lebih lemah dari pada F-15 kelas atas atau dari pada pesawat tempur garis depan Rusia seperti Su-30SM atau Su-35.
Pengerahan pesawat tempur AS ke depan dilakukan saat Rusia telah mengerahkan kembali pesawat berperforma tinggi miliknya, yaitu Su-35, dari wilayah timur jauhnya ke Belarus, sambil mengerahkan jet Su-30SM2 yang baru ditugaskan ke Kaliningrad.
3. B-52H
Pengerahan ketiga dan paling menonjol Angkatan Udara AS adalah pengebom strategis berkemampuan nuklir B-52H dengan empat pengebom dari Skuadron Bom ke-69 bersama tanker pendukung dan Galaxy C-5M.
Meskipun berasal dari Perang Vietnam, B-52H diterjunkan dalam jumlah yang lebih besar dari pada bomber barat lainnya dengan selisih yang cukup besar, dan sangat diandalkan untuk mengirimkan senjata nuklir dari udara menggunakan berbagai rudal jelajah canggih.
Pesawat ini juga dapat mengirimkan senjata berpemandu presisi non-nuklir, dan dapat melakukannya dari luar jangkauan pertahanan udara musuh.
Pesawat bomber dapat menyerang target di sebagian besar Rusia dengan hulu ledak nuklir tanpa bergerak terlalu jauh di luar wilayah udara Inggris.
Bomber dan jet tempur milik Rusia juga memiliki jangkauan rudal yang sama halnya dimiliki oleh Angkatan Udara AS.
Sehingga, mungkin menjadikan B-52 sebagai target utama Rusia. AS akan mengerahkan bomber B-52 jika ketegangan tidak kunjung mereda. [Ss]