WahanaNews Kaltara | Apple kembali sindir sisi keamanan Android yang menurutnya mudah diserang pihak tak bertanggung jawab.
Kali ini Apple mengatakan iOS jauh lebih aman dari Android karena tidak mengizinkan sideloading.
Serangan ini disampaikan Apple lewat dokumen berjudul 'Building a Trusted Ecosystem for Millions of Apps' yang baru saja mereka rilis.
Baca Juga:
KPU Dairi: Pemilih Dilarang Bawa HP ke Bilik Suara
Dokumen ini dirilis sebagai respons terhadap desakan Komisi Eropa yang meminta Apple untuk mengizinkan sideloading di iPhone.
Sideloading merupakan praktek yang memungkinkan pengguna untuk menginstal aplikasi di luar toko aplikasi utamanya, misalnya dari website atau toko aplikasi pihak ketiga. Android mengizinkan pengguna untuk sideloading aplikasi, sementara iOS tidak mengizinkan sideloading karena faktor keamanan.
Dalam dokumen tersebut, Apple mengatakan praktek sideloading membuat Android lebih sering menjadi target malware.
Baca Juga:
KPU Dairi Distribusikan Logistik Pilkada Serentak 2024 ke Kecamatan
Apple mengutip laporan Nokia yang diterbitkan tahun 2019 dan 2020 yang mengatakan perangkat Android lebih sering terinfeksi aplikasi jahat ketimbang iPhone.
"Ponsel Android adalah target malware mobile yang paling umum dan baru-baru ini menerima antara 15 dan 47 kali lebih banyak infeksi dari aplikasi berbahaya daripada iPhone. Studi menemukan 98% malware mobile menargetkan perangkat Android," tulis Apple dalam laporan itu, seperti dikutip dari MacRumors, Jumat (15/10/2021).
"Ini terkait erat dengan sideloading: Pada tahun 2018, misalnya, perangkat Android yang menginstal aplikasi di luar Google Play, toko aplikasi resmi Android, delapan kali lebih mungkin terdampak aplikasi yang berpotensi berbahaya daripada yang tidak," sambungnya.
Di sisi lain, Apple mengklaim malware di iOS jarang ditemukan. Mereka juga mengatakan serangan siber yang menargetkan iOS merupakan serangan yang ditargetkan secara sempit dan dilakukan oleh negara.
Apple mengatakan jika mereka menghadirkan fitur sideloading di iOS maka pengguna akan berpotensi terpapar lebih banyak aplikasi berbahaya dan akan kehilangan kontrol setelah mengunduh aplikasi dari pihak ketiga.
Produsen iPhone itu juga menambahkan aturan sideloading juga akan memaksa mereka menghilangkan akses dari aplikasi pihak ketiga terhadap elemen hardware dan fungsi sistem operasi non-publik, sehingga bisa menimbulkan ancaman privasi dan keamanan kepada pengguna.
Apple juga mencontohkan sideloading bisa dimanfaatkan penjahat siber untuk mengecoh pengguna agar mau mengunduh aplikasi yang tampilannya dibuat mirip seperti App Store, atau aplikasi nakal yang menawarkan fitur eksklusif.
Ini bukan pertama kalinya Apple mengkritik praktek sideloading. Dalam dokumen serupa yang dirilis pada bulan Juni, CEO Apple Tim Cook mengklaim sideloading bisa merusak keamanan iPhone dan semua inisiatif privasi yang ada di App Store.
Sementara itu Apple dan App Store terus menjadi perhatian pembuat kebijakan dan perusahaan lain. Salah satunya Epic Games, pengembang Fortnite, yang tahun lalu menggugat Apple karena dianggap anti kompetisi. [non]