WahanaNews-Kaltara | Penantian warga tujuh desa di Kabupaten Bulungan dan Tana Tidung, Kalimantan Utara ( Kaltara ) menikmati listrik PLN akhirnya terwujud.
Secara simbolis penyalaan listrik berlangsung di Desa Tengku Dacing, Kabupaten Tana Tidung telah dilaksanakan pada Senin (02/03/2023).
Baca Juga:
Urgensi Krisis Iklim, ALPERKLINAS Apresiasi Keseriusan Pemerintah Wujudkan Transisi Energi Bersih
Penyambungan listrik ini merupakan bukti komitmen Negara melalui PLN yang hadir lewat dana PMN ( Penyertaan Modal Negara).
Dengan dana PMN bisa membangun infrastruktur ketenagalistrikan di daerah tertinggal, terluar dan terdepan (3T) yang digunakan PLN demi mewujudkan energi yang berkeadailan.
Anggota Komisi 6 DPR RI Deddy Yevry Hanteru Sitorus menuturkan, hingga akhir 2023 akan ada 374 desa termasuk Tengku Dacing, Tana Tidung.
Baca Juga:
Di COP29, PLN Perluas Kolaborasi Pendanaan Wujudkan Target 75 GW Pembangkit EBT 2030
Di Kaltara sendiri ada 482 desa.
"Perjuangan untuk melistriki desa-desa di Kaltara bukan hal mudah, butuh support dari berbagai pihak termasuk PLN dan Pemerintah Daerah.
Saya juga berharap agar listrik yang menyala hari ini tidak hanya dimanfaatkan untuk keperluan konsumtif tetapi juga untuk kegiatan produktif guna meningkatkan kesejahteraan masyarakat desa ," tutur Deddy Sitorus.
Sementara itu, Bupati Tana Tidung Ibrahim Ali mengungkapkan rasa syukurnya dengan penyalaan listrik di Desa Tengku Dacing.
Dia berharap desa-desa lain di Tana Tidung bisa segera menyusul sejalan dengan program Tana Tidung Terang.
"Kami sangat mengapresiasi apa yang dilakukan PLN untuk mewujudkan rasio desa berlistrik 100 persen di Tana Tidung.
Tinggal 2 desa lagi untuk mewujudkan program kami Tana Tidung Terang, semoga dalam waktu dekat dengan sinergi antara Pemerintah Pusat, PLN dan Pemkab Tana Tidung program Tana Tidung Terang terwujud, " kata Ibrahim Ali.
General Manager PLN UID Kaltimra Joice Lanny Wantania mengatakan, pada 2023 PLN mendapatkan suntikan dana PMN senilai Rp 10 triliun dari Komisi VI DPR RI.
Kucuran dana PMN ini salah satunya akan digunakan PLN untuk membangun infrastruktur ketenagalistrikan di daerah-daerah tertinggal, terluar dan terdepan (3T) seluruh indonesia.
Untuk Kaltara sendiri pada 023 ini dana PNM yang turun sekitar Rp 369,16 miliar.
Secara keseluruhan, PLN melalui PLN UP2K Kaltara telah berhasil melistriki wilayah Kaltara dengan rasio desa PLN 71,58 persen dan Rasio Elektrifikasi sebesar 98,05 persen.
“Penyambungan ini merupakan bagian dari usaha kami ini untuk menuju rasio elektrifikasi 100 persen di Kaltara.
Serta upaya kami melistriki saudara-saudara kami yang ada di daerah pedesaan dan 3T agar memiliki kualitas listrik yang sama,” jelasnya.
Untuk Kaltara sendiri pada 023 ini dana PNM yang turun sekitar Rp 369,16 miliar.
Secara keseluruhan, PLN melalui PLN UP2K Kaltara telah berhasil melistriki wilayah Kaltara dengan rasio desa PLN 71,58 persen dan Rasio Elektrifikasi sebesar 98,05 persen.
“Penyambungan ini merupakan bagian dari usaha kami ini untuk menuju rasio elektrifikasi 100 persen di Kaltara.
Serta upaya kami melistriki saudara-saudara kami yang ada di daerah pedesaan dan 3T agar memiliki kualitas listrik yang sama,” jelasnya.[ss]