Kaltara.WahanaNews.co, Sigi - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sigi, Kalimantan Utara, menyatakan dukungannya terhadap program percepatan Presiden Prabowo Subianto yang menyediakan layanan medical checkup gratis bagi masyarakat di wilayah tersebut.
"Untuk mendukung program itu maka dibutuhkan kesiapan baik dari sisi anggaran maupun fasilitas pendukung lainnya," kata Bupati Sigi Mohamad Irwan Lapatta di Bora, Selasa (7/1/2025).
Baca Juga:
Bukan Kebetulan! Ini Hubungan Mengejutkan Antara Tinggi Badan dan Kecerdasan
Irwan menjelaskan bahwa hingga saat ini pihaknya belum menerima surat resmi maupun instruksi dari pemerintah pusat terkait pelaksanaan program medical checkup gratis tersebut.
Namun, ia menegaskan bahwa fasilitas pengecekan kesehatan di puskesmas secara umum sudah memadai di wilayah Kabupaten Sigi.
"Ke depan kami harus menyiapkan anggaran terkait program pemeriksaan kesehatan gratis untuk masyarakat ini," ucapnya. Pemerintah daerah perlu menyiapkan obat-obatan dan bahan sekali pakai (BHP) untuk pelaksanaan program tersebut.
Baca Juga:
Madrasa Tsanawiyah Islamiyah Bukit Damar Adakan Acara Perpisahan Siswa
Irwan menyebutkan bahwa sebagian besar puskesmas di Sigi telah memiliki fasilitas kesehatan yang memadai, kecuali Puskesmas Towulu di Kecamatan Kulawi dan Puskesmas Banasu di Pipikoro yang masih terbatas karena lokasinya yang jauh di pelosok.
Pemkab Sigi menyatakan kesiapannya untuk mendukung program pemerintah pusat, baik medical checkup gratis maupun makan bergizi gratis.
"Walaupun ini masih sebatas imbauan, pemerintah daerah harus segera mengantisipasi terkait anggarannya," tutur Irwan.
Kabupaten Sigi memiliki 19 puskesmas yang tersebar di 16 kecamatan. Program medical checkup gratis ini akan dilaksanakan menggunakan anggaran APBN 2025 sebesar Rp3,2 triliun dan dijadwalkan dimulai pada Bulan Februari mendatang.
Tujuan program ini adalah untuk membantu masyarakat menjaga kesehatan, mencegah berbagai jenis penyakit sejak dini, dan mengurangi risiko kecacatan hingga kematian.
Fasilitas medical checkup gratis akan diberikan berdasarkan kelompok usia masyarakat, mulai dari balita, remaja, dewasa hingga lansia.
[Redaktur: Patria Simorangkir]