WahanaNews-Kaltara | Komando Lintas Laut Militer (Kolinlamil) TNI Angkatan Laut (AL) kini memiliki kapal perang jenis Landing Shift Tank (LST) KRI Teluk Bintuni-520.
KRI Teluk Bintuni-520 dapat digunakan untuk mengangkut personel, persenjataan, dan kendaraan taktis.
Baca Juga:
Kapuspen TNI Bantah Perwiranya Jadi Beking Tersangka Perundungan Anak SMA di Surabaya
Kapal perang Teluk Bintuni didesain mampu mendarat di pantai, khusus untuk angkut tank jenis Leopard yang didatangkan dari Jerman.
Lantas, seperti apa spesifikasi KRI Teluk Bintuni-520?
Baca Juga:
Skandal Judi Online: 4.000 Prajurit TNI Kena Sanksi, Danpuspom Beri Peringatan Keras
Spesifikasi KRI Teluk Bintuni-520
Dilansir dari tni.mil.id, KRI Teluk Bintuni-520 didesain mampu membawa 10 unit Main Battle Tank (MBT) Leopard 2A4 milik TNI Angkatan Darat (AD) yang berbobot mencapai 62,5 ton.
Sebelumnya, LST TNI AL hanya mampu membawa tank ringan dengan berat per tank hanya belasan ton.
Selain itu, KRI Teluk Bintuni-520 masih bisa membawa 2 unit helikopter, dan telah dilengkapi helipad atau landasan untuk helikopter dengan fasilitas hangar.
KRI Teluk Bintuni-520 yang dibuat PT Daya Radar Utama memiliki bobot penuh 5.334 ton, menjadikannya sebagai kapal jenis LST besar buatan dalam negeri.
Lebih lanjut, KRI Teluk Bintuni-520 juga memiliki turntable atau meja putar dengan kapasitas hingga 90 ton.
Diketahui, turntable yang terpasang di KRI Teluk Bintuni-520 adalah buatan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) PT Pindad.
Turntable di kapal LST adalah meja atau pelat yang digunakan untuk memutar arah kendaraan lapis baja di dalam tank deck.
Persenjataan KRI Teluk Bintuni-520
Dilansir dari laman kolinlamil.tnial.mil.id, dalam KRI Teluk Bintuni-520 terdiri ruang untuk tangki dan ruang pasukan, ruang khusus mesin kapal, dan ruang pasukan.
Kemudian ruang kru kapal termasuk tempat tidur dan peralatan keseharian kru kapal, ruang komandan kapal dan para perwira, ruang komando, dan compas deck digunakan untuk meletakkan dua radar utama.
Kapal perang jenis LST ini dilengkapi dengan persenjataan yang dimiliki diproyeksikan untuk pertahanan diri atau self defence dengan mengandalkan meriam Bofors kaliber 40/L70 mm yang ditempatkan pada bagian haluan.
Ada juga Canon PSU kaliber 20 mm, serta dua unit SMB (senapan mesin berat) kaliber 12,7 mm.
Dalam operasi tempur, kapal jenis LST dengan tugas sebagai pengangkut pasukan, material, dan tank harus mendapat kawalan dari kapal-kapal jenis kombatan dari Satuan Kapal Eskorta atau Satuan Kapal Cepat.
Kapasitas KRI Teluk Bintuni-520
KRI Teluk Bintuni-520 dapat membawa 111 anak buah kapal (ABK), enam orang kru helikopter, dan masih mampu membawa pasukan sebanyak 359 orang.
Untuk mengantar pasukan Marinir ke pantai, LST ini dapat membawa 4 unit Landing Craft, Vehicle, Personnel (LCVP). Untuk memudahkan loading logistik dan kargo, pada bagian depan anjungan juga dilengkapi crane.
Umumnya, LST dirancang dengan satu pintu ramp (ramp door) pada bagian haluan, di mana ramp door digunakan untuk masuk dan keluar kendaraan.
KRI Teluk Bintuni-520 mempunyai panjang 120 meter, lebar 18 meter, dengan tinggi 11 meter.
Dapur pacu KRI Teluk Bintuni-520 ditenagai dua mesin utama yang masing-masing dapat menyemburkan tenaga hingga 3.285 kw.
Selain KRI Teluk Bintuni-520, TNI AL juga memiliki kapal jenis LST lainnya, yaitu KRI Teluk Wondama-527, KRI Teluk Manado-537, KRI Teluk Hading-538, KRI Teluk Parigi-539, KRI Teluk Lampung-540, dan lainnya.
Kapal Perang Angkut Tank Lainnya Milik TNI AL
Tangkapan layar foto KRI Teluk Wondama-527 dari laman TNI AL.tnial.mil.id Tangkapan layar foto KRI Teluk Wondama-527 dari laman TNI AL.
TNI AL juga memiliki kapal perang jenis angkut tank lainnya, yakni KRI Teluk Wondama-527.
Pembangunan KRI Teluk Wondama-527 diselesaikan oleh PT Bandar Abadi dalam waktu 25 bulan, atau lima bulan lebih cepat dari waktu yang ditentukan.
KRI Teluk Wondama-527 berada satu kelas dengan KRI Teluk Bintuni-520 yang dibuat di galangan kapal swasta nasional.
KRI Teluk Wondama-527 dirancang untuk melaksanakan tugas sebagai pengangkut pasukan pendarat, lengkap dengan kendaraan amfibi dan peralatan tempurnya untuk didaratkan di pantai yang dikuasai musuh dalam suatu Operasi Amfibi.
KRI Teluk Wondama-527 memiliki memiliki spesifikasi panjang keseluruhan (LOA) 117 meter, lebar 16,40 meter, dan tinggi 7.80 meter.
KRI Teluk Wondama-527 mampu melaju dengan kecepatan masimum 16 knots atau 29,6 kilometer per jam.
Nama KRI Teluk Wondama-527 diambil dari nama teluk yang terletak di Papua Barat sebagai Daerah Konservasi Taman Nasional Laut Teluk Cenderawasih (TNLTC).
Teluk Wondama memiliki keanekaragaman flora dan fauna serta pemandangan alam khas Papua, baik yang berada di laut maupun di darat. [Ss]