WahanaNews-Kaltara| PLN mendukung pemerintah untuk mempercepat terbentuknya ekosistem kendaraan listrik dengan menyiapkan segala infrastruktur pendukung seperti Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU), Stasiun Penukaran Baterai Kendaraan Listrik Umum (SPBKLU) hingga layanan home charging.
Salah satu pengguna kendaraan listrik yang telah merasakan dukungan PLN untuk ekosistem kendaraan listrik adalah Fitra Eri, seorang penggiat dan reviewer di bidang otomotif.
Baca Juga:
Menteri ESDM: Penggunaan Mobil Listrik di Kalimantan Naik 650 Persen
Fitra Eri merasakan kemudahan pemasangan instalasi baru untuk home charging di rumahnya.
Awalnya dia merasa bingung bagaimana menyambungkan home charging ke instalasi rumahnya, dan ketika menghubungi PLN, dia puas dengan solusi yang diberikan PLN yaitu memberikan penyambungan baru daya 7700 VA, terpisah dari instalasi rumahnya.
“Waktu itu masih sangat sedikit sekali orang beli mobil listrik tapi PLN sudah sangat siap dengan solusinya. Sampai sekarang saya nikmat sekali, bayangannya seperti punya SPBU sendiri. Sampai rumah tinggal colok, besok paginya penuh. Saya tinggal lihat pengeluaran di meteran itu dan pasti presisi karena tidak dicampur dengan rumah. Benar-benar terukur dan terkontrol,” ungkap Fitra Eri sambil tersenyum puas.
Baca Juga:
Tesla Terpuruk! Nilai Merek Anjlok, Kalah dari Toyota dan Mercedes
General Manager PLN Unit Induk Distribusi (UID) Jakarta Raya, Doddy B. Pangaribuan, mengatakan, “PLN memberikan harga spesial biaya pasang baru untuk pemilik kendaraan listrik baru selama periode bulan Maret 2022 - 31 Desember 2023 melalui Promo Super EVeryday. Pelanggan yang memiliki kendaraan listrik dan home charging mendapat harga spesial Rp 850 ribu untuk biaya penyambungan baru daya 7.700 VA ( 1 fasa), sedangkan untuk penyambungan daya 13.200 VA (3 fasa) hanya membayar sebesar Rp 3,5 juta.”
Dalam bincang santainya dengan Doddy, Fitra Eri juga mengajak masyarakat Indonesia untuk jangan takut beralih menggunakan kendaraan listrik karena bebas polusi dan hemat.
“Paling gampangnya kita ukur 1 KWh bisa menjalankan berapa km. Dari perhitungan yang saya lakukan 1 KWh itu bisa menjalankan Kona Electric saya 9 km di dalam kota. Artinya secara kasar hampir sama dengan mobil konvensional memakai 1 L bahan bakar. 1 Liter bahan bakar non subsidi sekarang bahkan sudah mencapai Rp 18rb. Sedangkan 1 KWh di rumah saya, kalau dihitung dengan pajak dll jatuhnya sekitar Rp 1600. Jadi dengan menempuh jarak yang sama, pengeluaran saya sekitar 10x lebih hemat.” ungkap Fitra Eri yang sudah menggunakan mobil listriknya selama 1,5 tahun ini.