Kaltara.WahanaNews.co, Nunukan - Gubernur Kalimantan Utara Dr. (H.C.) H. Zainal A. Paliwang menjadi salah satu narasumber utama dalam kegiatan "Intermediate Training Tingkat Nasional" yang diselenggarakan oleh Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Cabang Persiapan Nunukan di Gedung Aula BKPSDM Nunukan, pada Selasa (9/7/2024).
Pada kesempatan tersebut Gubernur mengapresiasi kegiatan Pelatihan Kader yang dilaksanakan oleh para HMI Cabang (P) Nunukan yang juga menjadi salah satu organisasi mahasiswa terbesar dan tertua di Indonesia.
Baca Juga:
Pendiri Evergrande Kehilangan Harta Sebesar Rp.603,5 Triliun
Dalam pemaparan tentang Paradigma Pemerintah Daerah dalam Membangun Iklim Investasi Gubernur Zainal menerangkan Kaltara membutuhkan investasi untuk mendongkrak pendapatan daearah.
“Blue economy dan green economy yang memakai green energy itu yang semua orang sekarang ini kejar semuanya, misalkan berkaitan dengan geotermal mungkin dua bulan sudah melompat banyak di bursa saham sampai 10 kali gara-gara dia berada dilingkaran green energy,” kata Gubernur.
“Banyak investor yang mengejar ke ini geotermal, solar panel, power plant, hydropower, ini investasi-investasi ke depan yang sangat menjanjikan,” sambungnya.
Baca Juga:
Saham GoTo Rontok Lagi, Ternyata Ini Biang Keroknya
Karena itu diperlukan masuknya investasi demi pembangunan di Kaltara khususnya pembangunan didaerah. Banyaknya masuknya investasi dinilai mampu menciptakan lapangan pekerjaan yang banyak dan meningkatkan pendapatan dan daya beli masyarakat serta pemutaran ekonomi yang merata.
Orang nomor satu di Kaltara ini membeberkan beberapa potensi investasi di Kaltara yang dapat menarik masuknya para investor seperti pembangunan Pelabuhan Bebatu di Kabupaten Tana Tidung. Hotel & Restoran (MICE Construction) di Kabupaten Tana Tidung dan Kabupaten Malinau, industri hilirasi rumput laut di Kabupaten Nunukan dan Kota Tarakan.
“Strategi untuk meningkatkan realisasi investasi di Kaltara adalah dengan menyiapkan dan melaksanakan tata kelola pemerintahan yang baik (good corporate governance) melalui Zona Integritas (ZI), Wilayah Bebas Korupsi (WBI), Fakta Integritas (FI) dan fasilitas layanan perizinan berbasis online,” terangnya.
[Redaktur: Patria Simorangkir]