WahanaNews-Kaltara | Ketua Satuan Tugas Penanganan Covid-19 Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Prof. Zubairi Djoerban memprediksi tidak lama lagi Indonesia akan memasuki fase endemi Covid-19.
"Tidak akan lama lagi. Sekitar tiga bulan. Semoga," katanya melalui akun Twitter @ProfesorZubairi, Selasa (22/3).
Baca Juga:
Pasca Endemi, Dinkes Kota Bekasi Ungkap Stok Vaksin Covid-19
Dia menyebut, ada sejumlah faktor yang berperan penting menentukan situasi menuju endemi. Apa saja?
Di antaranya, tingkat rawat inap dan kematian, beban sistem kesehatan, jumlah kasus baru, positivity rate, vaksinasi, kebijakan pemerintah, perilaku masyarakat, serta pengobatan baru.
Dia menegaskan, endemi bukan berarti kasus Covid-19 hilang. Kasus yang disebabkan virus SARS-CoV-2 itu akan tetap ada, hanya saja tidak mengalami lonjakan tajam seperti tahun lalu.
Baca Juga:
Resmi Jadi Endemi, Pasien Covid-19 Tetap Ditanggung BPJS Kesehatan Berdasar Indikasi Medis
"Bukan berarti juga kita enggak berpikir tentang Covid-19 lagi. Penyakit ini tetap ada. Statis. Tak terlalu meningkat, tak terlalu turun," jelasnya.
Menurut Zubairi, saat endemi, Covid-19 masih bisa menular bahkan menimbulkan kematian. Namun risikonya tidak terlalu besar.
Dia mengambil contoh penyakit endemi seperti Tuberkulosis (TBC) dan Malaria yang masih terus menular dan memicu kematian hingga saat ini.
"Keduanya masih sebabkan angka kesakitan dan kematian tinggi," ucapnya.
Zubairi mengatakan Covid-19 belum bisa diberantas total saat ini. Namun, ada peluang untuk keluar dari fase pandemi dan memasuki endemi Covid-19.
"Tidak lagi menjadi krisis dan lebih bisa terkelola," tutupnya.
Satuan Tugas Penanganan Covid-19 menyatakan penetapan status endemi merupakan otoritas World Health Organization (WHO) atau Organisasi Kesehatan Dunia. Hal ini disampaikan Juru Bicara Satuan Tugas Penanganan Covid-19, Wiku Adisasmito.
"Penetapan status endemi merupakan otoritas Badan Kesehatan Dunia atau WHO," katanya dalam konferensi pers virtual, Selasa (8/3).
Menurut Wiku, mengubah status pandemi Covid-19 yang berdampak pada banyak negara memerlukan perbaikan secara global. Umumnya, penetapan endemi dilakukan saat jumlah kasus positif dan kematian rendah.
"Bahkan nol (kasus) dalam jangka waktu tertentu," sambungnya.
Dia menjelaskan istilah endemi digunakan untuk menggambarkan sebuah penyakit yang cenderung terkendali ditandai dengan jumlah kasus rendah secara konsisten.
Wiku berpendapat, kondisi endemi bisa tercapai jika masyarakat secara kolektif menjalankan pengendalian Covid-19 dengan optimal.
"Ke depannya, semoga masyarakat dunia semakin beradaptasi, hidup berdampingan dengan Covid-19," ujarnya. [Ss/rin]