WahanaNews-Kaltara | Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Panjaitan, mengabarkan Presiden Joko Widodo (Jokowi) akan segera melakukan groundbreaking pembangkit listrik tenaga air (PLTA) dengan kapasitas 1.400 megawatt (MW) di Kalimantan Utara (Kaltara).
"Jadi yang mau di-groundbreaking Presiden tuh tanggal 27 Februari (2023) adalah hydropower, 1.400 MW sekian," kata Menko Luhut Binsar Pandjaitan saat ditemui di Fairmont Hotel, Jakarta, Rabu (1/2/2023).
Baca Juga:
20 Oktober 2024: Melihat Nasib Konsumen Pasca Pemerintahan 'Man Of Contradictions'
Adapun pembangunan PLTA 1.400 MW itu sejalan dengan rencana pemerintah membangun kawasan industri hijau di Kalimantan Utara seluas 30 ribu ha. Sebelumnya, Luhut meyakini pengembangan kawasan industri hijau tersebut akan jadi yang terbesar di Indonesia, bahkan dunia.
"Nanti Kaltara (Kalimantan Utara) akan menjadi free. Integrated industrial park. Jadi kita akan buat sesuatu yang bagus dan ini akan mengubah struktur Indonesia," kata Luhut beberapa waktu lalu.
Luhut melanjutkan, dengan memiliki kawasan energi hijau tersebut akan mampu meningkatkan pendapatan per kapita sekitar USD 10.000 dengan pertumbuhan ekonomi mencapai 5,8 persen di tahun 2030. Kebutuhan investasi untuk membangun kawasan industri tersebut diperkirakan sebesar USD 132 miliar, atau setara Rp 1.848 triliun tersebut,
Baca Juga:
HUT ke-79 TNI, Ini Pesan Presiden Jokowi ke Prajurit Indonesia
"Jadi tahun 2030, kita ada USD 194-200 billion, value daripada material yang kita kelola dari Kalimantan Utara. Ini angka konservatif yang kita hitung," ujar Luhut.
"Oleh karena itu kita melihat tahun 2030, income per kapita kita akan USD 10.000. Jadi semua memberikan harapan," ungkapnya.[ss]