WahanaNews-Kaltara | Presiden Joko Widodo (Jokowi) melakukan peletakan batu pertama (groundbreaking) Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) Mentarang Induk PT Kayan Hydropower Nusantara. Jokowi mengatakan pembangunan PLTA ini bukti bahwa pemerintah sangat mendukung rencana transformasi ekonomi Indonesia menuju ekonomi hijau.
Hal itu disampaikan Jokowi dalam sambutannya saat groundbreaking PLTA Mentarang Induk PT Kayan Hydropower Nusantara, di Kabupaten Malinau, Kalimantan Utara, pada Rabu (1/3/2023). PLTA ini akan terintegrasi dengan Kalimantan Industrial Park Indonesia (KIPI).
Baca Juga:
20 Oktober 2024: Melihat Nasib Konsumen Pasca Pemerintahan 'Man Of Contradictions'
"Produk-produk yang dihasilkan nanti di kawasan Industrial Park, di Bulungan, juga produk-produk hijau, produk-produk yang emisi karbonnya rendah, produk-produk yang memiliki harga yang premium tetapi kompetitif. Karena apa? Energinya dari energi hijau dari Sungai Mentarang di Kabupaten Malinau," ucap Jokowi.
Jokowi menuturkan bahwa integrasi dari kawasan Sungai Mentarang menuju kawasan KIPI di Kabupaten Bulungan bukan merupakan suatu pekerjaan yang mudah. Selain itu, proyek tersebut juga membutuhkan anggaran yang tidak kecil, yaitu sekitar Rp 40 triliun.
"Kawasan yang terintegrasi dari Mentarang kemudian disambungkan dari kawasan yang ada di Bulungan, kurang lebih 300 meter disambungkan oleh transmisi. Ini bukan pekerjaan yang mudah dan membutuhkan anggaran biaya yang tidak kecil, USD2,6 miliar kalau dirupiahkan kira-kira Rp40 triliun," tutur Jokowi.
Baca Juga:
HUT ke-79 TNI, Ini Pesan Presiden Jokowi ke Prajurit Indonesia
Lebih lanjut, Jokowi menuturkan bahwa dengan adanya kawasan-kawasan tersebut akan mendukung rencana besar Indonesia dalam melakukan transformasi ekonomi menuju ekonomi hijau. Sebelumnya, Jokowi juga telah meninjau kawasan KIPI yang dinilai sudah dalam keadaan siap.
"Karena yang kita bangun nanti di kawasan Industrial Park, Kalimantan Industrial Park Indonesia yang ada di Bulungan itu adalah yang pertama EV baterai, baterai untuk mobil-mobil listrik plus, mobil listriknya ada di sana nanti," jelas Jokowi.
"Yang kedua aluminium, industri aluminium yang juga akan dibangun di Kalimantan Industrial Park Indonesia di KIPI nanti, aluminiumnya aluminium hijau karena dari energi hijau. Kemudian yang ketiga ada petrokimia (petrochemical) yang juga semuanya segera dimulai," lanjutnya.
Jokowi menuturkan, pembangunan PLTA ini dikerjakan oleh konsorsium Indonesia dan Malaysia. Dia berharap pembangunan PLTA ini selesai dalam waktu 7 tahun mendatang.
"Menunjukkan bahwa kita sebagai saudara serumpun betul-betul bisa bekerja sama dengan baik. Dan kita harapkan nanti 7 tahun lagi, 7 tahun ya selesai? 7 tahun akan selesai dan kita harapkan betul-betul memberikan manfaat pada Kabupaten Malinau, Kaltara, dan pada seluruh rakyat kita Indonesia," ujar Jokowi.
Jokowi juga menyampaikan apresiasinya terhadap tokoh adat dan tokoh agama setempat atas dukungannya terhadap proyek ini. Dia berharap PLTA ini bisa bermanfaat bagi warga sekitar.
"Saya sangat menghargai tokoh-tokoh adat, tokoh-tokoh agama yang ada di Kabupaten Malinau utamanya suku dayak yangmemberikan dukungan penuh pada proyek ini dan kita harapkan kita semuanya dapat manfaat besar dari proyek integrasi ini," kata dia.
Turut mendampingi Jokowi dalam kegiatan tersebut antara lain Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan, Menteri Investasi/Kepala BKPM Bahlil Lahadalia, Sekretaris Kabinet Pramono Anung, Gubernur Kalimantan Utara Zainal Arifin Paliwang, Bupati Malinau Wempi W. Mawa, Ketua Konsorsium Indonesia Garibaldi Thohir, dan Presiden Direktur PT Kayan Patria Pratama Juanda Lesmana.[ss]