WahanaNews.Kaltara | Calon ketua umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Arsjad Rasjid layak dan berpotensi besar menjadi Ketua Umum Kadin 2021-2026. Hal itu disampaikan Ketua Kadin Kalimantan Utara, Kilit Laing menilai.
Baca Juga:
Arsjad Rasjid Jadi Ketua Dewan Pertimbangan, Anindya Bakrie Pimpin Kadin 2024-2029
Menurutnya, berdasarkan visi misi yang diusung Arsjad untuk Kadin ke depan, para Ketua Kadin daerah bersepakat akan memberikan suaranya kepada Arsjad pada musyawarah nasional (Munas) Kadin VIII mendatang.
"Arsjad punya potensi dan peluang sangat punya, kalau saya lihat sekarang sudah mulai kelihatan ya, berdasarkan pandangan para Ketum daerah melihat visi dan program beliau (Arsjad) untuk Kadin dan pengusaha daerah ke depan, ini yang membuat para ketua-ketua Kadin daerah mengarahkan pilihan ke beliau," ujarnya.
Menurut Kilit, melihat konsep serta program yang digagas Arsjad seperti halnya membangun perekonomian daerah melalui pemberdayaan dan kerjasama pengusaha daerah khususnya membantu para pengsuaha UMKM dianggap sesuai dengan kepentingan pengusaha daerah dan dapat membantu pemerintah daerah demi kemajuan bangsa Indonesia.
Baca Juga:
Arsjad Rasjid dan Anindya Bersatu, Kadin Siap Gelar Munas Usai Pelantikan Presiden
"Bagi ketua-ketua Kadin Daerah yang sudah mengetahui program beliau, konsep-konsep untuk Kadin kedepan pasti memilih Arsjad. Oleh karena itu kita yang sudah melihat konsep beliau, kepentingan kemajuan pengusaha dan membantu pemerintah untuk kemajuan bangsa ini ke depan jelas kelihatan konsepnya Pak Arsjad," ungkapnya.
Kilit berpandangan, selama ini para pengusaha besar atau konglomerat hanya memikirkan kebesaran perusahaan mereka saja namun kurang perduli terhadap kepentingan Bangsa, terutama terhadap perekonomian di daerah-daerah atau Provinsi terpencil.
Namun sosok Arsjad dinilai memiliki perhatian terhadap pertumbuhan ekonomi di daerah, sudah seharusnya para pengusaha bertanggung jawab ikut membangun bangsa, bersama-sama membantu pemerintah daerah agar ekonomi tumbuh merata di seluruh pelosok tanah air.
"Supaya keadilan dan pertumbuhan ekonomi itu merata di seluruh pelosok Indonesia termasuk membangun infrastruktur, membangun lapangan kerja seperti membangun komoditi ekspor," imbuhnya.
Menurutnya supaya terjadi keadilan sosial, para pengusaha tidak semata-mata hanya ingin menang sendiri, hidup sendiri, mau kaya sendiri dan hanya mau besar sendiri, melainkan harus hidup bersama, maju bersama, berkembang bersama dan besar bersama, pemikiran-pemikiran seperti itulah yang pengusaha kedepan ini harus miliki.
"Nah saya lihat pemikiran ini ada di hatinya Pak Arsjad, pemikiran-pemikiran ini ada di hati Pak Arsjad artinya memberikan peluang kepada pengusaha daerah dan membantu pemerintah daerah," beber Kilit.
Bila Arsjad terpilih menjadi Ketua Kadin, Kilit berpesan dan mengingatkan jika ada investasi masuk ke daerah agar melibatkan pengusaha daerah atau menggandeng pengurus-pengurus Kadin daerah dapat terlaksana.
"Kalau ada investasi luar negeri atau dalam negeri bahkan BUMN yang kerjakan proyek pemerintah masuk ke daerah, mereka itu harus menggendeng pengusaha daerah dalam arti, pengurus-pengurus kadin di daerah gitu lho," tuntasnya.
Sementara itu, Direktur Political and Public Policy Studies (P3S) Jerry Massie menyampaikan tantangan ekonomi di tengah pandemi semakin berat. Karena itu, Kadin Indonesia dinilai perlu berbenah dan mampu mengoptimalkan potensi di daerah.
Tak kalah penting, calon ketua umum Kadin juga perlu memiliki rekam jejak bersih dan tak tersangkut kasus di masa lalu yang merugikan publik, sekaligus bisa sejalan dengan pemerintah.
Jerry juga menegaskan, Kadin Indonesia perlu dipimpin oleh orang yang memiliki rekam jejak baik dan bersih dari kasus.
"Kadin perlu dipimpin oleh yang berpengalaman dan juga track record-nya baik dan bersih," kata Jerry
Jerry menjelaskan, di tengah tantangan yang makin berat, Kadin perlu dipimpin sosok pemikir, berintegritas dan punya kredibilitas.
"Harus ada tim penjaringan dari mantan petinggi Kadin. Ini organisasi bergengsi jadi banyak yang mengincar. Bagi saya lihat juga sepak terjang para calon apakah bermasalah sisi finansial sampai utang," ungkapnya. [As]