KALTARA.WAHANANEWS.CO, Tarakan - Selama Ramadan, volume sampah di Kota Tarakan meningkat sekitar 10-15 persen. Meski demikian, Tempat Pengelolaan Akhir Sampah (TPAS) Aki Babu dipastikan masih mampu menampungnya, terutama dengan manajemen yang telah diperbarui, sehingga tetap dapat dimanfaatkan meskipun dalam kondisi over kapasitas.
Kepala Bidang Pengelolaan Sampah, Pengendalian Bahan dan Limbah Bahan Beracun dan Berbahaya (LB3) pada Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Tarakan, Edhy Pujianto mengatakan, dalam sehari besaran sampah yang masuk ke TPA Aki Babu bisa mencapai 160 ton, namun selama Ramadan ini konsumsi masyarakat meningkat, apalagi makanan kemasan.
Baca Juga:
Langkah Nyata Pemkot Pontianak dalam Mengurangi Sampah Plastik di Lingkungan Kota
“Itulah jadi tambahan antara 10-15 persen per hari, meskipun belum kita survey secara detail tetapi perkiraan kita dari data yang ada di TPA Aki Babu ada kenaikan volume sampah. Kalau lembaran biasanya sih malah kurang, karena sebagian besar sampah bisa di lapak. Sehingga disimpan untuk nanti dijual, seperti kaleng bekas minuman, botol, kardus, karton, dan lain sebagainya. Beda dengan plastik yang dibuang begitu saja,” terangnya, Rabu (19/3/2025).
Disinggung kapasitas TPA Aki Babu sudah over kapasitas, Edhy menegaskan pihaknya telah melakukan antisipasi dengan cara memastikan landfiel area TPA bisa menampung sampah yang diangkut ke TPA.
“Selain itu, kita juga memastikan bahwa armada kita yang mengangkut laik jalan dan operasional, kita juga memastikan petugas kita menjalankan tugas sesuai jam kerja, bahkan meskipun hari libur atau tanggal merah tetap melakukan pelayanan dengan melakukan lembur,” ungkapnya.
Baca Juga:
Sungai Watch Rilis Perusahaan AMDK Penyumbang Sampah Terbesar
Beberapa titik krusial juga telah diantisipasi, seperti di Kelurahan Sebengkok, Selumit, Kampung Satu, Kampung Enam, Karang Anyar dan beberapa titik lainnya, dengan memastikan pelayanan tetap jalan, termasuk KSM yang melakukan penjemputan sampah, untuk tidak menghentikan pelayanan walaupun sedang libur.
“Kalau libur bisa bergantian atau menggeser jam pelayanan, sehingga pelayanan tetap berjalan dengan baik. Kalau armada pengangkut sampah kita ada 28, namun ada 2 unit yang mengalami kerusakan ringan. Yang lainnya bagus,” pungkasnya.
[Redaktur: Patria Simorangkir]