Kaltara.WahanaNews.co, Tarakan - Pemerintah Provinsi Kalimantan Utara (Kaltara) mendorong Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) untuk berkontribusi dalam mendukung program Makanan Bergizi Gratis.
"Saya meminta keterlibatan para pelaku UMKM dalam menyukseskan program ini karena akan berdampak positif di wilayahnya," kata Penjabat Sementara (Pjs) Gubernur Kaltara Togap Simangunsong di Bulungan, Minggu (20/10/2024).
Baca Juga:
Kredit UMKM Tanpa Jaminan dan Bunga di Kukar Jadi Rujukan Daerah
Ia berharap Kaltara bisa menjadi pelopor Perdana dalam menjalankan Program Makanan Bergizi Gratis dalam program 100 hari Pemerintahan Prabowo-Gibran.
“Untuk UMKM dalam menyediakan Makanan Bergizi Gratis tentu harus ada untung juga, nanti akan kami laporkan untuk penghitungan sementara Kota Tarakan diperkirakan Rp20.000,- sampai Rp 25.000,-,” kata Togap.
Togap sebelumnya memantau pelaksanaan uji coba program Makan Bergizi Gratis di Sekolah Dasar Negeri (SDN) 045, Kecamatan Tarakan Timur, Binalatung, Pantai Amal, Sabtu (19/10/2024).
Baca Juga:
Gawat! Korban PHK di Indonesia Tembus 64 Ribu, 3 Sektor Utama Paling Terdampak
Pjs. Gubernur dalam kunjungan tersebut, merasa bangga atas sambutan siswa SD Negeri 045 tersebut. Kemeriahan terjadi ketika Togap berinteraksi dengan para siswa.
“Saya lihat respon anak – anak sangat luar biasa, melihat dari cara bicara dan bahasa tubuhnya dengan gembira mendapatkan Makanan Bergizi Gratis 4 Sehat 5 Sempurna ini,” kata Togap.
Menu 4 sehat 5 sempurna terdiri dari karbohidrat yang terdiri dari nasi, ubi dan singkong, ada berbagai macam sayur dan buah, lalu protein dari ikan, ayam maupun daging sapi, dan disempurnakan susu.
Tujuannya, memiliki fungsi masing – masing seperti memperkuat tulang, memuluskan kulit dari vitamin C, menjaga daya tahan tubuh, untuk pertumbuhan otak dan tinggi badan.
Ia melakukan beberapa evaluasi salah satunya mengusulkan pada penyaluran makan bergizi bisa lebih efisien dan praktis yakni membuat tempat atau meja di depan pintu, jadi ketika jam istirahat para siswa bisa mengambil ditempatnya masing – masing.
“Dalam kelas ada 30 murid, letakkan 1 meja di depan ruang kelas jadi bisa diambil para murid tadi ketika istirahat, lebih praktis dari pada dilayani satu per satu,” ujarnya.
Dikatakannya pada pembagian makan bergizi gratis akan dilaksanakan selama lima hari dalam seminggu. Program ini bukan khusus anak SD namun juga dari ibu hamil, ibu menyusui, bayi, balita, pra sekolah, TK, SD, SMP dan SMA.
Togap menjelaskan uji coba ini menggunakan standar nasional sebesar Rp15.000,- per orang. Berdasarkan uji coba di Malinau biaya Rp15.000,- tidak bisa masuk, karena masalah tempat dan keterbatasan transportasi.
Sedangkan di Kota Tarakan menjadi lebih murah sedikit, dan ini menjadi bahan evaluasi bersama dengan seluruh tim yang terlibat.
[Redaktur: Patria Simorangkir]