WahanaNews-Kaltara | Inilah peringatan dini cuaca ekstrem dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Rabu, 12 April 2023.
Mengutip dari bmkg.go.id, cuaca ekstrem akan terjadi di beberapa wilayah di Indonesia.
Baca Juga:
BMKG: Suhu Global 2024 Tembus Batas Krisis, Sinyal Nyata Darurat Iklim
Berdasarkan laporan dari BMKG, cuaca ekstrem berpotensi terjadi di 28 wilayah.
Cuaca ekstrem hujan disertai kilat dan angin kencang terjadi di satu wilayah, yaitu di DKI Jakarta.
Sementara 27 wilayah lainnya, terpantau akan terjadi hujan lebat, kilat, dan angin kencang.
Baca Juga:
Musim Kemarau Diwarnai Dua Bibit Siklon Tropis yang Kepung Indonesia
Cuaca ekstrem terjadi karena terdapat sirkulasi siklonik di beberapa wilayah perairan, yang mampu meningkatkan potensi pertumbuhan awan hujan di sekitar bibit siklon tropis.
Wilayah yang berpotensi terjadi hujan kilat/petir dan angin kencang:
- DKI Jakarta
Wilayah yang berpotensi terjadi hujan lebat yang dapat disertai kilat/petir dan angin kencang:
- Sumatera Utara
- Riau
- Bengkulu
- Jambi
- Sumatera Selatan
- Kep. Bangka Belitung
- Lampung
- Banten
- Jawa Barat
- Jawa Tengah
- Yogyakarta
- Jawa Timur
- Bali
- Nusa Tenggara Barat
- Nusa Tenggara Timur
- Kalimantan Tengah
- Kalimantan Utara
- Kalimantan Timur
- Kalimantan Selatan
- Gorontalo
- Sulawesi Tengah
- Sulawesi Barat
- Sulawesi Selatan
- Sulawesi Tenggara
- Maluku
- Papua Barat
- Papua
Bibit Siklon Tropis 98S berada di Samudera Hindia selatan NTT, dengan kecepatan angin maksimum 40 knot dan tekanan udara minimum 995mb.
Bibit Siklon Tropis ini bergerak ke arah Barat - Barat daya dengan potensi untuk tumbuh menjadi Siklon Tropis dalam 24 jam kedepan berada dalam kategori tinggi.
Sistem ini membentuk daerah pertemuan dan perlambatan kecepatan angin (konvergensi) memanjang dari perairan selatan Jawa Barat hingga Jawa Timur, dari Selat Makassar bag selatan hingga Sulawesi Selatan, dan di perairan utara NTT serta menginduksi peningkatan kecepatan angin >25 knot (low level jet) di sekitar sistem.
Bibit Siklon Tropis 90W terpantau berada di perairan timur Filipina, dengan kecepatan angin maksimum 20 knot dan tekanan udara minimum 1009 mb.
Bibit Siklon Tropis ini bergerak ke arah Barat - Barat laut dengan potensi untuk tumbuh menjadi Siklon Tropis dalam 24 jam kedepan berada dalam kategori rendah.
Sistem ini membentuk daerah pertemuan dan perlambatan kecepatan angin (konvergensi) memanjang di Kalimantan Utara, dan di utara Kalimantan Barat.
Daerah konvergensi terpantau memanjang dari Aceh hingga Riau, dari perairan barat Bengkulu hingga Lampung, di Sulawesi bagian tengah, Maluku, dan Papua serta daerah pertemuan angin (konfluensi) di Kep.Tanimbar dan Laut Jawa.
Kondisi tersebut mampu meningkatkan potensi pertumbuhan awan hujan di sekitar bibit siklon tropis/sirkulasi siklonik dan di sepanjang daerah low level jet/konvergensi/konfluensi tersebut.[ss]