Kaltara.WahanaNews.co, Tanjung Selor - Badan Pusat Statistik atau BPS Kaltara mencatat bahwa dalam lima tahun terakhir, dari 2019 hingga 2023, pertumbuhan ekonomi kabupaten/kota di Kalimantan Utara rata-rata tumbuh sebesar 4 persen per tahun.
Terkini, pada 2023, tercatat pertumbuhan total pertumbuhan kabupaten/kota sebesar 4,89 persen.
Baca Juga:
Bank Indonesia Kaltim: Pembangunan IKN Berdampak Positif pada Perekonomian Daerah
Demikian dibeberkan Kepala BPS Kaltara Mas'ud Rifai, dalam rilis Laporan Perkembangan Pendapatan Domestik Regional Bruto (PDRB) Kabupaten/Kota periode 2019 – 2023 di Tanjung Selor, awal April 2024 ini.
Untuk diketahui, PDRB merupakan indikator penting untuk mengetahui kondisi ekonomi di suatu daerah dalam suatu periode tertentu.
Dijelaskan, potensi kekayaan sumber daya alam di Kalimantan Utara tidak dapat dipungkiri menjadi sektor andalan dalam pergerakan ekonomi. Utamanya pertambangan, dan migas.
Baca Juga:
Paslon Gubernur PDIP Steven Kandouw-Denny Tuejeh Janjikan Program Unggulan Majukan Sulut
Provinsi yang terletak di sebelah utara pulau Kalimantan ini menyimpan begitu banyak kekhasan, baik dari segi kontur wilayah, iklim hingga sumber daya alam.
Mas'ud Rifai mengatakan, keragaman potensi mengharuskan adanya perbedaan sasaran kebijakan untuk masing-masing kabupaten/kota.
Sehingga perlu adanya analisis mendalam terkait karakteristik setiap kabupaten/kota tersebut. Termasuk bagaimana kondisi keterbandingan ekonomi antar wilayahnya tersebut.
Di sebagian besar kabupaten yang ada di Kalimantan Utara tahun 2023, kategori pertambangan dan penggalian; dan pertanian kehutanan dan perikanan merupakan sektor andalannya.
Hal ini menjadikan Kalimantan Utara secara keseluruhan struktur perekonomiannya bercirikan pertambangan dan penggalian.
"Sektor andalan ini dimaksudkan bahwa cepat-lambat dan tinggi-rendahnya perkembangan dan pertumbuhan ekonomi wilayah itu bergantung pada sektor andalan tersebut, yakni pertambangan, dan perkebunan," jelasnya.
Walaupun demikian, di beberapa kabupaten/ kota lainnya terdapat kategori lain yang memberikan andil besar terhadap perekonomian kabupaten/kota tersebut.
Salah satu penyebab adanya perbedaan sektor andalan ini adalah karena pengelolaan sumber daya yang berbeda di tiap wilayah.
Untuk melihat keterbandingan ekonomi makro yang terjadi antar kabupaten /kota di Kalimantan Utara, dapat menggunakan data PDRB atas dasar harga berlaku.
Masing-masing daerah memiliki peranan yang berbeda untuk ekonomi di Kalimantan Utara.
Distribusi PDRB per Kabupaten/Kota di Kalimantan Utara selama tahun 2019-2023 tidak mengalami perubahan yang signifikan.
Kota Tarakan selalu menjadi kota dengan distribusi PDRB terbesar di Kalimantan Utara, disusul oleh Kabupaten Nunukan dan Bulungan.
Sementara itu untuk PDRB Perkapita, Kabupaten Tana Tidung sebagai kabupaten penyumbang PDRB perkapita terbesar dan yang paling kecil adalah Bulungan.
"Jika dilihat dari laju pertumbuhan PDRB selama tahun 2019 – 2023, laju pertumbuhan PDRB Kabupaten/Kota di Kalimantan Utara bergerak cukup dinamis dari tahun ke tahun," ungkapnya.
Disebutkan, pada 2019 pertumbuhan tertinggi terjadi di Kota Tarakan yaitu sebesar 7,68 persen, sedangkan terendah terjadi di Bulungan yang hanya mampu tumbuh sebesar 4,70 persen.
Kemudian pertumbuhan tertinggi pada tahun 2023, masih tetap terjadi di Kota Tarakan sebesar 5,90 dan terendah terjadi di Nunukan sebesar 4,16 persen.
[Redaktur: Patria Simorangkir]