WahanaNews-Kaltara | PT PLN (Persero) hingga Mei 2022 sudah membawa sebanyak 847 Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) Dipabel naik kelas yang tersebar di 49 lokasi di seluruh Indonesia.
Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo, dalam keterangan tertulis, Kamis (7/7) menjelaskan, PLN ingin hadir di tengah masyarakat, tak hanya sebatas menghadirkan akses listrik.
Baca Juga:
Era Energi Terbarukan, ALPERKLINAS: Transisi Energi Harus Didukung Semua Pihak
Namun, dari akses listrik ini harapannya bisa meningkatkan perekonomian masyarakat, termasuk kelompok difabel.
"Kami di PLN sepakat bahwa multipler effect dari listrik bisa dirasakan oleh semua pihak.No one left behind yang kami usung.Sehingga kami juga melakukan pendampingan dan juga bantuan permodalan bagi kelompok difabel," ucapnya.
Sejak 2019, UMKM yang dibina PLN dapat menyerap tenaga kerja lebih dari 1.800 orang.
Baca Juga:
Urgensi Krisis Iklim, ALPERKLINAS Apresiasi Keseriusan Pemerintah Wujudkan Transisi Energi Bersih
Bantuan kepada disabilitas adalah salah satu perwujudan pelaksanaan ISO 26000 core subject bidang Hak Asasi Manusia dalam implementasi Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan yang dilaksanakan oleh PLN.
"Program ini tidak berhenti dan akan terus kami gulirkan agar semua oran bisa terjangkau dari sisi pemberdayaan ekonomi," ucap Darmawan.
Tahun ini bantuan PLN telah dirasakan oleh 1.316 orang difabel penerima manfaat.Salah satu program pemberdayaan kelompok difabel di tahun 2022 adalah Program "Energi PLN Menembus Batas Disabilitas".
Program ini dirancang untuk memberikan pengembangan pelatihan kemampuan digital menjadi entrepreneur dan juga program beasiswa bagi para difabel.
"Bantuan kepada kelompok difabel ini bertujuan mewujudkan difabel yang berdaya sehingga mampu menjadi individu yang mandiri bahkan memberikan inspirasi dan manfaat untuk orang di sekitarnya," kata Darmawan.[ss]