Kaltara. WahanaNews.co - Sistem distribusi listrik Nunukan kekurangan daya hingga 1 megawatt (MW) karena saat ini pembangkit-pembangkit di kabupaten perbatasan itu maksimal mampu menyediakan 15 megawatt sementara beban puncak memerlukan pasokan hingga 15,8 MW.
“Apalagi ada gangguan di PLTD Sungai Bilal dan tekanan gas untuk PLTMG Sebaung juga tidak stabil,” ungkap manajer PLN Unit Pelaksana Pengendalian Pembangkitan (UPDK) Nunukan Marihot O Hutapea, Jumat.
Baca Juga:
Lewat Aksi Zero Waste Warriors, 18 Ribu Volunteer PLN Berhasil Kumpulkan 170,80 Ton Sampah
Saat ini, sebut Marihot, PLN tengah mengupayakan mempercepat perbaikan pembangkit berdaya 1 MW di PLTD Sungai Bilal.
Karena tekanan gas untuk pembangkit listrik tenaga mesin gas (PLTMG) berkurang maka semakin mengurangi lagi daya mampu yang diberikan PLN.
Hal tersebut sudah dilaporkan kepada Bupati Nunukan Laura Hafid.
Baca Juga:
Presiden Prabowo Resmikan 55 Proyek Pembangkit EBT, Termasuk Program Lisdes PLN di Berbagai Wilayah Indonesia
“Kami berharap PLN dapat mempercepat perbaikan mesin pembangkitnya, mengingat dalam waktu dekat akan ada event Paras Fest,” kata Bupati Laura pada kesempatan terpisah. Paras Fest adalah singkatan dari Pesta Rakyat Perbatasan, event budaya dan ekonomi bagi warga Nunukan untuk memeriahkan HUT Nunukan ke-24 pada 7-21 Oktober 2023 mendatang.
Pada saat yang sama Marihot juga menyampaikan pihaknya, seperti yang diinginkan Bupati Laura, tengah mempercepat upaya perbaikan pembangkit berdaya 1 MW di PLTD Sungai Bilal.
“Kami juga pada akhir Oktober mendatang akan menambah satu lagi pembangkit berdaya 2 MW di Sungai Bilal untuk memperkuat daya pasok ke Sistem Nunukan,” kata Marihot.