Kaltara. WahanaNews.co - Pemerintah melalui BUMN PT. PLN (Persero) kini menjalankan strategi tepat dalam memajukan desa di perbatasan Kalimantan Utara dengan daerah Sabah dan Serawak Malaysia bagian Timur, yakni dengan pengadaan listrik selama 24 jam.
Upaya mensejajarkan diri dengan kemajuan desa di Negeri Jiran tersebut dengan membenahi energi listrik di sejumlah desa perbatasan, hal itu diakui General Manager PLN UID Kaltimra, Joice Lanny Wantania di Nunukan, Rabu.
Baca Juga:
Urgensi Krisis Iklim, ALPERKLINAS Apresiasi Keseriusan Pemerintah Wujudkan Transisi Energi Bersih
Strategi itu tentu berdampak langsung untuk mengembangkan perekonomian antara desa Indonesia dengan Malaysia sebagai sesama negara ASEAN (Perhimpunan Bangsa-Bangsa Asia Tenggara), juga sebagai komitmen negara melalui BUMN dalam pemerataan pelayanan dan akses kelistrikan.
"Program ini dilakukan melalui pembiayaan dana PMN (Penyertaan Modal Negara)," katanya.
"Tercatat sudah ada tujuh desa di perbatasan dialiri listrik 24 jam. Desa terbaru yang mendapat aliran listrik semuanya berada di Kecamatan Sei Menggaris, yaitu yaitu Desa Sekaduyan Taka, Desa Tabur Lestari dan Desa Semaja," paparnya.
Baca Juga:
Di COP29, PLN Perluas Kolaborasi Pendanaan Wujudkan Target 75 GW Pembangkit EBT 2030
Ia menjelaskan bahwa secara bertahap sejumlah desa yang berbatasan langsung dengan Malaysia, mulai mendapat layanan listrik. Khusus tiga desa itu, PLN berhasil mengoperasikan listrik 24 jam bagi tiga desa tersebut sejak Juni 2023.
Selama ini, pemandangan kontras terlihat antara desa di Malaysia dengan di Indonesia karena layanan listrik 24 jam di Negeri Jiran itu.
Tercatat sekitar 500 pelanggan yang terdata pada penyalaan di tiga desa itu. Tahapan untuk layanan penyediaan listrik 24 jam pada tiga desa itu sudah mulai sejak Februari lalu hingga akhirnya dapat beroperasi pada bulan Juni 2023.
PLN berharap masuknya listrik di tiga desa perbatasan milik NKRI itu, dapat memajukan sektor kehidupan desa seperti ekonomi, sosial, pendidikan, dan sektor pendukung lainnya yang bergantung pada listrik.
Hal itu diharapkan denyut perekonomian antara Indonesia dan Malaysia bisa lebih berkembang dengan adanya layanan listrik 24 jam.
Dia menambahkan, sepanjang 2023 sudah ada tujuh desa yang berhasil beroperasi listrik 24 jam, tersebar pada tiga kabupaten yaitu Desa Naha Aya, Desa Lepak Aru, dan Desa Long Pari (Kabupaten Bulungan); Desa Tengku Dacing (Kabupaten Tana Tidung); dan yang terbaru Desa Sekaduyan Taka, Desa Tabur Lestari, dan Desa Semaja (Kabupaten Nunukan).
Ia menjelaskan dengan dukungan luar biasa dari Pemerintah melalui dana PNM membuat semangat kami untuk terus menerangi Nusantara tidak berhenti di sini.[ss]