WahanaNews-Kaltara | PLN siap memasok listrik 800 MVA untuk PT Kalimantan Ferro Industry (KFI) di Sanga-Sanga, Kutai Kartanegara.
Sebagai tindak lanjut atas disepakatinya Surat Perjanjian Jual Beli Tenaga Listrik (SPJBTL) dengan PLN pada Desember 2021 silam, General Manager PLN UIW Kaltimra Saleh Siswanto, bertolak ke lokasi site PT KFI untuk memonitor progres penyambungan tenaga listrik untuk pelanggan tegangan tinggi pertama di Kalimantan Timur itu pada Selasa (7/6/2022).
Baca Juga:
Era Energi Terbarukan, ALPERKLINAS: Transisi Energi Harus Didukung Semua Pihak
Dijelaskan oleh Saleh, untuk melistriki industri smelter nikel tersebut PLN akan menyalurkan tenaga listrik secara bertahap mulai 100 MVA dalam waktu 12 bulan sejak ditandatangani SPJBTL, hingga tahun 2026 nanti siap menyalurkan daya tersambung total 800 MVA.
“Saat ini pembangunan SUTT 150kV GI Bukuan – PT KFI sedang on progress dimana nantinya akan didirikan 35 tapak tower dengan panjang lintasan 25,86 kms ”, terang Saleh.
Sementara waktu selama progres pembangunan SUTT masih berjalan, PLN melistriki site PT KFI dengan metode penyambungan sementara dengan daya tersalur sebesar 555 kVA. Dimana untuk mengalirkan listrik di sana, PLN telah menarik jaringan sepanjang 50 meter dari jaringan terdekat.
Baca Juga:
Urgensi Krisis Iklim, ALPERKLINAS Apresiasi Keseriusan Pemerintah Wujudkan Transisi Energi Bersih
“Ini merupakan bentuk pelayanan kami, mesti proyek pembangunan masih berjalan, pelanggan tetap dapat menikmati listrik PLN yang terhubung dengan Sistem Interkoneksi Kalimantan”, tambah dia.
Kesiapan melistriki pelanggan tegangan tinggi merupakan salah satu fokus PLN untuk tumbuh dan berkembang bersama industri Indonesia guna menggerakan roda perekonomian bangsa. Terlebih Kalimantan Timur merupakan lokasi calon Ibu Kota Negara dimana kedepannya akan tercipta magnet ekonomi baru disana.
“Kami berharap semoga pekerjaan untuk menyalurkan listrik sebesar 800 MVA kepada PT KFI dapat selesai sesuai timeline yang sudah disusun. Sehingga ini akan meningkatkan kepercayaan para pengusaha dan investor untuk memasrahkan listriknya pada PLN,” tutup Saleh.[ss]