Kaltara. WahanaNews.co - PLN Unit Layanan Pelanggan (ULP) Kabupaten Nunukan tunaikan janjinya lebih awal untuk menstabilkan kembali listrik.
Pemadaman listrik secara bergilir sejak akhir Juli 2023 mendapat sorotan dari masyarakat, mahasiswa, DPRD Nunukan, termasuk Bupati Nunukan.
Baca Juga:
Jaga Pilkada Serentak, PLN UID Jabar Siagakan Lebih dari Empat Ribu Personil
Pemadaman listrik secara bergilir terpaksa dilakukan PLN ULP Nunukan akibat defisit mesin pembangkit.
Persoalan listrik tersebut sempat dibawa ke dalam rapat dengar pendapat di DPRD Nunukan bersama elemen masyarakat.
Dalam rapat tersebut PLN ULP Nunukan menjanjikan penormalan listrik mulai hari ini Minggu, 15 Oktober 2023.
Baca Juga:
Gendeng Indomobil, PLN Icon Plus Siap Kolaborasi Wujudkan Pengembangan Ekosistem Kendaraan Listrik
Sementara itu, Kepala PLN ULP Nunukan, Ferry mengatakan listrik mulai normal kembali pada Kamis (12/10/2023).
"Mulai Kamis 12 Oktober 2023, dua mesin sebesar 2 MW (mega watt) sudah bergabung dengan sistem listrik Nunukan," kata Ferry dilansir dari TribunKaltara.com, sore.
Lanjut Ferry,"Jadi per saat itu dengan kondisi normal dan tanpa gangguan, sudah tak ada lagi pemadaman listrik," tambahnya.
Diketahui dua unit mesin yang ditempatkan di PLTD Sei Bilal tersebut direlokasi dari Kota Tarakan, belum lama ini.
Meski dua mesin tersebut sempat dioperasikan di Kota Tarakan, namun Ferry menyebut operasinya masih di bawah 7.000 jam.
"Masih terbilang kuat mesin itu karena beroperasi di bawah 7.000 jam. Kalau mesin yang di Sei Bilal beroperasi sejak 2018 jadi ada sekira 39.000 jam," ucapnya.
Sekadar diketahui, defisit mesin pembangkit yang terjadi sejak akhir Juli 2023, akibat gangguan pada PLTD Sei Bilal. Ditambah tekanan gas di PLTMG Sebaung tidak stabil sehingga terjadi penurunan daya mampu.
Daya mampu pembangkit listrik di sistem Nunukan berkisar antara 14 sampai 15 MW dengan beban puncak tertinggi mencapai 15,8 MW. Sehingga PLN ULP Nunukan mengalami defisit sekitar 1 MW.
Selain itu, gangguan lain akibat laju pertumbuhan pelanggan yang berasal dari natural growth pelanggan eksisting dengan asumsi 94,6 persen dan pelanggan baru sekira 5,34 persen, meningkat tahun 2023.[ss]