WahaaNews-Kaltara | Produktivitas petani meningkat karena program Program Electrifying Agriculture yang digaungkan PT PLN (Persero).
Produktivitas meningkat artinya pendapatan juga ikut meningkat. Seorang petani pengguna program Program Electrifying Agriculture ini mengaku, terbantu dari sisi pengairan sawah.
Baca Juga:
Maraknya Penyalahgunaan Arus untuk 'Strum' Manusia, ALPERKLINAS Desak PLN Perketat Pengawasan
Ketua Kelompok Tani Harapan Jaya, Efendy mengatakan, pihaknya memutuskan untuk menyambung listrik baru di PLN pada Desember 2021.
“Luas lahan pertanian yang dikelola Kelompok Tani Harapan Jaya seluas kurang lebih 30 hektare, yang terdiri atas lahan persawahan, lahan untuk menanam tumbuhan palawija dan ada pula lahan untuk kolam ikan,” jelas Efendy.
Sebelum memakai listrik PLN, lanjut Efendy, lahan pertaniannya hanya panen sekali dalam setahun lantaran hanya mengandalkan musim penghujan.
Baca Juga:
ALPERKLINAS Soroti Ancaman 'Power Wheeling' dalam RUU EBET Prolegnas 2025
Setelah memanfaatkan listrik PLN untuk pengairan sawah, ia bisa melakukan 3 kali panen.
“Saat kami menggantungkan panen hanya di musim penghujan, kami hanya bisa panen setahun sekali.” tambahnya.
Beruntung, dengan beralih ke pompa air, area persawahan padi dapat dipanen sebanyak 3 kali dalam setahun.
“Kami sangat senang karena produksi sangat meningkat dan keuntungan berlipat,” kata dia.
Area persawahan Efendy menghasilkan 7 ton gabah per hektar di setiap panen.
Jika dikonversikan, per hektar menghasilkan Rp 5,7 juta atau Rp 142,5 juta untuk seluruh lahan pertanian.
“Karena di tahun ini kami bisa panen 3 kali berkat penggunaan pompa air yang dapat menyediakan air ke seluruh area persawahan, maka keuntungan kami meningkat 200 persen dibandingkan dengan tahun lalu,” imbuh Efendy.
Tak hanya tanaman padi, berkat beralih menggunakan pompa air Kelompok Tani Harapan Jaya juga bisa mengembangkan ternak ikan dan tanaman palawija.
“Di tahun ini kami menghasilkan ikan sebanyak 2 kwintal dengan kisaran harga jual Rp 15.000 sampai dengan 25.000 per kg. Ini coba terus dikembangkan dalam tahun ini mungkin bisa 2 kali panen dengan jumlah bibit yang lebih banyak,” ujarnya.
General Manager PLN Unit Induk Distribusi (UID) Banten Awaluddin Hafid mengatakan, layanan listrik yang dinikmati oleh Efendy merupakan gagasan PLN untuk mendukung peningkatan produktivitas dan pertumbuhan ekonomi dari bidang pertanian.
PLN memiliki program Fasilitas Penyambungan Listrik Untuk Ketahanan Pangan (Faperta) yang bertujuan untuk meningkatkan kemajuan dan ketangguhan daerah dalam bidang pertanian dan perikanan.
“Ini merupakan upaya kami membantu para petani untuk meningkatkan perekonomiannya melalui alat modernisasi pertanian dengan menggunakan mesin pompa listrik untuk sarana pengairan dapat membantu petani dalam meningkatkan produktivitas panen sehingga para petani dapat lebih untung,” pungkas Awaluddin.[ss]