WahanaNews-Kaltara | Sejumlah kawasan di tiga kabupaten di Kalimantan Utara masih tergenang air akibat meluapnya beberapa sungai besar di provinsi termuda itu.
Sejumlah kawasan di dataran rendah di Kabupaten Bulungan, Kabupaten Malinau dan Kabupaten Nunukan, dilaporkan masih tergenang air meskipun ketinggiannya agak menurun ketimbang Minggu (22/5).
Baca Juga:
Kolaborasi Pembangunan IKN: Pemerintah Kaltim dan Kaltara Sinergi dalam Kemitraan
Sungai Kayan Kabupaten Bulungan sungai terpanjang di Kaltara 640 Km meluap akibat tingginya curah dan intensitas hujan dalam beberapa hari terakhir. Daerah yang masih tergenang antara lain Jalan Padat Karya di Tanjung Palas Hilir, area sekitar Kantor Cabang Pegadaian Tanjung Selor, Kantor Lurah Tanjung Palas Hilir, serta daerah Lebong dan Teras.
Kondisi serupa juga terlihat pemukiman warga di Jalan Budiman dan Jalan Bendahara. Daerah lain, terlihat juga di area Sabanar, Buluh Perindu, Jalan Imam Bonjol, Jalan Cik Ditiro, dan Jalan Semangka atau area di belakang Markas Komando Resor Militer Maharajalila.
Selain di Kabupaten Bulungan, beberapa desa di Kabupaten Nunukan juga terdampak akibat meluapnya Sungai Sembakung, antara lain Kecamatan Lumbis, Kecamatan Sembakung, Kecamatan Sembakung Atulai, Kecamatan Lumbis Pansiangan dan Kecamatan Lumbis Ogong. Secara geografis hulu daerah aliran sungai (DAS) Sungai Lumbis Pansiangan hulu Sungai Sembakung berbatasan langsung dengan wilayah Sabah, Malaysia.
Baca Juga:
Dirjen Otda sebut Kaltara Daerah Otonomi Baru Berkembang Paling Pesat
Camat Sembakung Ridwan saat dihubungi mengaku luapan air Sungai Sembakung Kabupaten Nunukan masih bertahan.
"Debit air Sungai Sembakung masih 1 meter dari kondisi normal," katanya.
Daerah Sembakung ini hampir 200 Km perjalanan darat ke arah utara dari Tanjung Selor, Ibu Kota Kaltara. Dari 13 desa di Kecamatan Sembakung dan Sembakung Atulai sebagian besar rawan banjir antara lain Desa Tagul, Atap, Manuk Bungkul, Lubakan, Tujung, Pagar dan Labuk.
Sedangkan di Kecamatan Sembakung Atulai yakni Desa Pulau Keras, Liuk Bulu, Binanun, Sabuluan, Lubok Buat dan Katul.
Hal senada diungkapkan Kepala Desa Mansalong Kecamatan Lumbis Kabupaten Nunukan Pangiran Eddy bahwa luapan air Sungai Sembakung masih bertahan sejak mulai naik pada Minggu Subuh (22/05). Ia menuturkan bahwa untungnya musim bercocok tanam padi sudah lewat dan sudah panen pada Februari 2022.
"Tapi tanaman sayuran warga kami banyak yang rusak karena terendam, misalnya cabai," kata dia.
Selain di Kabupaten Bulungan dan Kabupaten Nunukan, luapan Sungai Sesayap yang membelah Kabupaten Malinau dilaporkan juga masih bertahan sejak naik pada Minggu (22/5) sekitar pukul 04.00 Wita.
Luapan air menggenangi rumah warga terjadi antara lain di Belayan Malinau Utara dan Salap Kabupaten Malinau.[ss]