WahanaNews-Kaltara | Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) RI, Bambang Soesatyo alias Bamsoet, melayangkan sindiran kepada politikus PDIP, Junimart Girsang, terkait pernyataannya soal Pemuda Pancasila (PP) sebagai ormas yang kerap terlibat bentrok.
Pernyataan itu kini berbuntut panjang.
Baca Juga:
MPR RI Bakal Kaji Ulang Pasal TAP MPR Terkait Soeharto dan Gus Dur
Ribuan anggota PP diklaim mendatangi Gedung MPR-DPR hari ini, Kamis (25/11/2021), untuk meminta Junimart meminta maaf dan lengser dari kursi DPR.
Bamsoet menilai, aksi ormas Pemuda Pancasila itu merupakan reaksi yang wajar.
Dia mengingatkan semua pihak agar tak sesumbar melayangkan pernyataan, yang berpotensi menyakiti pihak lain.
Baca Juga:
Bamsoet: Kabinet Zaken Jadi Solusi Hadapi Krisis Ekonomi Global
"Bahwa aksi dan reaksi pasti selalu terjadi, saya hanya menyampaikan kepada teman-teman dalam mengeluarkan statement itu harus terukur dan tidak boleh menyinggung," kata dia di Gedung KPK, Kamis (25/11/2021).
Bamsoet, yang sekaligus merupakan Wakil Ketua Umum Majelis Pimpinan Nasional Pemuda Pancasila itu, mengingatkan agar semua mestinya bisa menjaga perkataan dan saling menghormati.
Menurut dia, pernyataan Junimart akan menjadi pelajaran bagi semua pihak.
Ia berharap agar insiden serupa tak lagi terjadi.
Politikus Partai Golkar itu sekaligus juga mengingatkan kepada anggota Pemuda Pancasila agar bisa menyelesaikan persoalan tersebut dengan baik dan damai.
Ia ingin peristiwa itu menjadi pelajaran agar semua pihak bisa saling menghargai.
"Adik-adik saya di Pemuda Pancasila bisa menyelesaikan ini dengan baik tentu dengan suatu komitmen perdamaian yang tidak boleh lagi diulangi dan sekaligus juga memberikan pesan kepada publik," katanya.
Seteru Pemuda Pancasila dengan Junimart bermula dari pernyataan Wakil Ketua Komisi II DPR itu yang meminta Kemendagri menertibkan ormas yang kerap terlibat bentrok karena telah meresahkan masyarakat.
Menurut dia, pemberian izin kepada ormas oleh pemerintah mestinya berdasarkan prinsip untuk menjaga keamanan di tengah masyarakat.
Meski telah menyampaikan maaf, Pemuda Pancasila tetap mendatangi DPR.
Pemuda Pancasila menilai, pernyataan maaf Junimart terlalu bernuansa politis dan tidak tulus.
"Seharusnya PP begini. Seorang Junimart. Seolah-olah yang lain bodoh. Termasuk Ketum kami. Itu gorengan. Minta maafnya politik. Tidak tulus. Kita tahu," kata koordinator aksi Pemuda Pancasila di DPR, Dendy Jauhari. [As]