WahanaNews.co | PT Sarana Multi Infrastruktur (Persero) telah menandatangani perjanjian pinjaman Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) kepada 92 pemerintah daerah (Pemda) dan 3 BUMN dengan total nilai Rp 52,62 triliun.
Direktur PT Sarana Multi Infrastruktur (SMI), Pradana Murti, mengatakan, komitmen pembiayaan tersebut mencapai Rp 37,62 triliun untuk Pemda dan Rp 15 triliun untuk 3 BUMN per Januari 2022.
Baca Juga:
Pemkab Simalungun Teken MoU dengan PT PLN Persero UP3 Pematangsiantar
"Pemerintah menugaskan SMI untuk memberikan pembiayaan kepada BUMN dan Pemda yang terdampak Covid untuk membantu mereka memberikan likuiditas agar dapat meneruskan program-program mereka," ujarnya dalam webinar Infrastruktur untuk Indonesia, Rabu (2/3/2022).
Dana talangan untuk PEN Pemda ini akan dikembalikan oleh Pemda secara bertahap dari APBD masing-masing.
Totalnya Rp 37,62 triliun dan total outstanding-nya Rp 22,06 triliun per Januari 2022.
Baca Juga:
Ganti Sosok, Ini Direktur Keuangan Anak Usaha Pupuk Indonesia yang Baru
Adapun Pemda yang telah menandatangani perjanjian pinjaman PEN Pemda dengan SMI, di antaranya, Pemprov DKI Jakarta, Pemprov Sulawesi Selatan, Pemprov Jawa Barat, Pemkot Bogor, Pemprov Jawa Timur, Pemkab Pamekasan, dan Pemkam Ponorogo.
"Kalau di Pemda portofolio terbesar kita di Sulawesi, Sumatera, dan Kalimantan. Sebaran sektornya masih berkisar di jalan, jembatan, rumah sakit, dan pasar, juga ada PDAM," jelasnya.
Sementara untuk IP PEN, SMI telah melakukan perjanjian pinjaman kepada tiga BUMN, yaitu PT Kereta Api Indonesia (KAI), PT Garuda Indonesia, dan PT Krakatau Steel.
Dengan total IP PEN sebesar Rp 15 triliun per Januari 2022, akan disalurkan kepada Garuda sebesar Rp 8,5 triliun, KAI sebesar Rp 3,5 triliun, dan Krakatau Steel sebesar Rp 3 triliun.
"Kalau untuk PEN BUMN konsepnya adalah penugasan dari pemerintah, peran SMI di sini melakukan review dan asesmen terhadap pencairan dana investasi pemerintah ini diberikan ke tiga BUMN melalui kami," kata dia.
Pembiayaan PEN ini merupakan tugas dari pemerintah untuk SMI agar membantu pemulihan ekonomi nasional.
Sebab, selama pandemi Covid-19 banyak sektor yang menghadapi masalah likuiditas.
Dengan penugasan PEN ini diharapkan dapat membantu Pemda dan badan usaha untuk mendapatkan likuditas supaya dapat kembali meneruskan program mereka, terutama di bidang infrastruktur.
"Jadi kita sangat melihat pentingnya pembangunan infrastruktur itu untuk tetap terus dilakukan bahkan di masa-masa yang sulit seperti Covid sekarang untuk bisa memberikan multilayer effect yang besar," tutur dia. [Ss]