WahanaNews-Kaltara | Kepercayaan masyarakat terhadap institusi Kepolisian Republik Indonesia (Polri) menurun drastis diduga akibat ramainya tagar #PercumaLaporPolisi serta berbagai macam kesalahan anggotanya yang disorot warganet.
Hasil Survei ini berasal dari survei Indikator Politik Indonesia yang dirilis pada Minggu (9/1/2022)/
Baca Juga:
Bandar Narkoba Andalkan Drone dan CCTV, Polres Jakut Bongkar Jaringan di Muara Bahari
Direktur Eksekutif Indikator Politik Indonesia Burhanuddin Muhtadi mengatakan, dalam survei terbaru kepercayaan publik terhadap Korps Bhayangkara itu berada di angka 74,1 persen.
"Ini yang menarik adalah trust terhadap polisi, trust terhadap polisi drop tajam 6 persen. Saya ingat waktu kita rilis beberapa waktu lalu banyak yang menanyakan warganet, polisi kok trust-nya tinggi? Ya memang trust terhadap institusi negara kadang naik kadang turun," kata Burhan.
Menurut dia, selama sebulan terakhir institusi kepolisian dihajar dengan isu kesalahan yang dilakukan anggotanya sendiri.
Baca Juga:
Kemen PPPA Dorong Kepolisian Ungkap Sindikat Kejahatan Seksual Perempuan dan Anak Online di Facebook
"Ada seorang anggota polisi yang memaksa aborsi pasangannya dan pasangannya harus bunuh diri di kuburan ayahnya, dan ada polisi di pelosok yang memaksa istri tahanan untuk melayani nafsu bejatnya dengan iming-iming suaminya akan dilepaskan dari tahanan," kata Burhan.
Sejumlah isu-isu tersebut dipandang Burhan menjadi biang kerok penurunan kepercayaan publik terhadap polisi.
Kepercayaan publik terhadap institusi tersebut terhitung cukup bagus pada November 2021. Di mana masih ada 80,2 persen publik yang mengaku percaya dengan Kepolisian.