WahanaNews-Kaltara| H.M. Yusuf Ramlan SE, SH, MH, terpilih secara aklamasi sebagai Ketua Majelis Pimpinan Wilayah (MPW) Pemuda Pancasila Kalimantan Utara Periode 2022 – 2027, dalam Musyawarah Wilayah (Muswil) Ke-I, pada Rabu (2/3/2022).
Saat diwawancara Koran Kaltara, Yusuf Ramlan mengatakan, dia berkomitmen untuk membawa Pemuda Pancasila menuju ke masa kejayaan di Bumi Benuanta – Sebutan Kaltara.
Baca Juga:
Ridwan Kamil Sampaikan Terima Kasih atas Dukungan Pemuda Pancasila di Pilkada DKI Jakarta
Menyandang sebagai MPW termuda tidak akan menghambat semangat untuk bergerak cepat dan tepat.
“Saya punya komitmen dan tekad, meski keberadaan MPW Pemuda Pancasila Kaltara baru dibentuk, kami tidak akan menjadi yang paling belakang di Indonesia,” ujarnya.
Berkenaan dengan itu, ia berharap jajaran pengurus MPW dan pengurus MPC di kabupaten/kota bisa saling bersinergi. Berupaya bersama untuk membuat Pemuda Pancasila eksis dan solid di seluruh wilayah Kaltara.
Baca Juga:
Sekretaris Pengurus Pusat BPPH Pemuda Pancasila Apresiasi Peluncuran Aplikasi Kita Pancasila: Terobosan Baru
Tentunya berharap jajaran pengurus MPW dan pengurus MPC serta basis bergandengan tangan untuk eksis dan solid di seluruh wilayah Kaltara.
Secara teknis, ia terlebih dahulu akan melaksanakan konsolidasi internal di kalangan pengurus setelah Surat Keputusan (SK) Pengesahan diterima dari Majelis Pimpinan Nasional (MPN) Pemuda Pancasila.
“Setelah itu, tentunya kami akan menerjemahkan sekaligus merealisasikan seluruh hasil muswil ini. Terutama yang menyangkut rekomendasi dan program kerja,” ujarnya usai agenda pelantikan.
Disamping itu, ada hal tidak kalah penting dalam salah satu diktum SK Kepengurusan yang menjadi catatan MPW Pemuda Pancasila Kaltara. Utamanya terkait konsolidasi dan keanggotaan.
“Kami diwajibkan mendefinitifkan pengurus di tingkat cabang pada lima daerah di sini. Sekaligus kepengurusan di tingkat anak cabang atau kecamatan,” ujarnya.
Tugas itu diakuinya menjadi tantangan yang besar. Ini dilatarbelakangi jumlah kecamatan yang tergolong banyak hingga mencapai 200 wilayah.
Belum lagi sejumlah lokasi yang secara geografis berada di perbatasan dan sulit diakses.
“Tetapi saya tetap yakin dengan teman-teman di MPC bisa membentuk PAC di wilayah masing-masing,” imbuhnya.
Lanjut dia, program tersebut harus dilaksanakan secara simultan dan berkesinambungan. Mengingat ada batas waktu yang menjadi pertimbangan.
“Ini harus tuntas paling lambat akhir 2022. Karena di 2023 itu ada muscab serentak di seluruh indonesia. Termasuk di Kaltara akan melaksanakannya,” papar Yusuf.
Lebih detail mengenai konsolidasi organisasi, dirinya akan melakukan registrasi ulang keanggotaan yang lama.
Kemudian mengarahkan seluruh anggota agar segera memiliki Kartu Tanda Anggota (KTA).
“Masih banyak kader yang terkendala registrasi KTA. Mudah-mudahan ini bisa kami laksanakan dalam waktu dekat,” paparnya.
Sementara itu, tugas yang tidak kalah penting adalah segera membentuk badan otonom di tingkat provinsi yang selama ini belum ada.
Badan otonom itu antara lain Satuan Pelajar dan Mahasiwa (Sapma) Pemuda Pancasila, Komando Inti (KOTI) Mahatidana dan Srikandi Pemuda Pancasila.
“Kemudian kami akan bentuk badan dan lembaga lain yang cukup penting sesuai kebutuhan masyarakat. Seperti Badan Penyuluhan dan Bantuan Hukum, Lembaga Pekerja, Lembaga Tani dan Nelayan, Lembaga Koperasi serta sejumlah lainnya,” jabar Yusuf.
Pembentukan sejumlah badan otonom disebut juga perlu dilakukan sesegera mungkin. Salah satu pertimbangannya adalah waktu perhelatan Musda Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) di Kaltara.
“Menjelang Musda KNPI, tentunya organisasi kepemudaan yang bernaung sebagai sayap organisasi Pemuda Pancasila, seperti Srikandi dan Sapma harus didefinitifkan segera,” jelasnya.
Pertimbangan lainnya adalah perhelatan Musyawarah Nasional (Munas) Sapma dan Srikandi yang juga akan berlangsung dalam waktu dekat.
“Di akhir tahun akan dilaksanakan Munas Srikandi dan Sapma. Semoga di kita sudah definitif, supaya bisa ikut,” kata Yusuf Ramlan.
Sementara itu, MPW Pemuda Pancasila juga akan segera menyusun program kerja yang sesuai kebutuhan masyarakat.
Salah satunya mengenai persiapan dalam menyambut berbagai mega proyek di Kaltara.
“Kita ketahui ada beberapa proyek nasional seperti KIPI dan PLTA yang wajib hukumnya kita kawal. Seperti yang menyangkut kondusifitas keamanan dan gejolak sosial, PP akan mengambil peran di situ. Sesuai pesan Sekjen, masyarakat termasuk di dalamnya Pemuda Pancasila, jangan sampai hanya menjadi penonton di rumah sendiri,” paparnya.
Pemuda Pancasila turut diupayakan bisa bersinergi dengan agenda pembangunan di tingkat pemerintah daerah.
Dalam hal itu, Pemuda Panncasila dipastikan siap menjadi pilar terdepan dalam mensukseskan semua program.
Sekretaris Jenderal Majelis Pimpinan Nasional (MPN) Pemuda Pancasila, H. Arif Rahman SH, mengapresiasi agenda Muswil yang berjalan lancar, cepat dan tepat.
Ia meminta agar Ketua dan segenap pengurus bersama jajaran MPC mampu berkonsolidasi untuk menjalankan roda organisasi ke depan.
Secara umum, ia menyampaikan jika tugas Ketua MPW Pemuda Pancasila bukanlah hal mudah.
Terlebih di tahun pertama yang perlu mendefinitifkan kepengurusan di tingkat MPC hingga 100 persen.
“Kalau tidak mampu, kita akan mengkaratekerkan atau mem-Plt-kan nya,” kata Arif.
Kendati demikian, tugas berat ini bukan bertujuan untuk menyiksa para Ketua MPW Pemuda Pancasila.
Ia meminta semua pihak dapat memahami jika penting melaksanakan tugas sesuai AD-ART organisasi.
“Kalau melaksanakan tugas sesuai AD-ART, saya yakin 10 tahun ke depan gubernur dan para bupati akan hadir di ruangan ini dan merupakan kader Pemuda Pancasila,” tegasnya.
Ia menekankan jika tugas selanjutnya adalah melakukan konsolidasi program. Pemuda Pancasila di Kaltara penting untuk melakukan kerja-kerja sosial, membantu masyarakat dan menjadi bagian dari masyarakat itu sendiri. Dengan begitu, dukungan akan bisa terus mengalir.
“Jika dengan masyarakat bisa bersatu, saya yakin Kaltara bisa kita kuasai. Pemuda Pancasila harus terbuka kepada semua pihak yang hendak menjadi kader,” paparnya.
Lanjut dia, konsolidasi yang kemudian juga perlu dibangun adalah konsolidasi personal.
Ketua MPW Pemuda Pancasila memiliki tugas menjalin sinergitas dengan para pimpinan daerah dan para tokoh berpengaruh di wilayahnya.
Adapun, Ketua MPW Pemuda Pancasila Kaltara diharap juga bisa memikirkan kesejahteraan anggotanya.
Dengan potensi besar yang ada di Kaltara, penting agar Pemuda Pancasila bisa mengambil peran di sana sesuai bidang masing-masing.
“Kesejahteraan anggota sangat penting, kita harus mampu melihat potensi di Kaltara yang bisa kita berperan di dalamnya,” papar Arif.
Terakhir, ia menekankan jika cara kerja Pemuda Pancasila mengedepankan otot, omong dan otak. Oleh karena itu, Ketua MPW harus mampu mengelola itu semua dengan baik.
“Ada kekuatan otot yang menjadi ruh Pemuda Pancasila, maka KOTI Mahatidana harus dihidupkan. Kalau bisa dikonsolidir, siapapun akan segan menghadapi Pemuda Pancasila. Setelah itu, kader Pemuda Pancasila harus bisa bagus berucap, kata kata penuh makna. Setelah itu pakai otak, cari pilih dan pilah apa yang harus dilakukan,” pungkasnya. [Ss]