WahanaNews-Kaltara | Kasus kematian pertama yang dipicu varian Omicron, ditemukan di Amerika Serikat pada Senin (20/12/2021).
Menurut laporan salah satu pejabat Departemen Kesehatan Houston mengatakan bahwa korban yang meninggal adalah warga yang belum di vaksin Covid-19.
Baca Juga:
Terkait Pasien Covid-19, RS Dapat Ajukan Klaim Biaya Sebelum 1 September
"Satu korban meninggal akibat Omicron merupakan pria 50 tahun yang sama sekali belum divaksin dan dengan penyakit," kata pejabat tersebut seperti dikutip ABC News, Selasa (21/12/2021).
Sementara itu, pejabat kesehatan setempat pun belum bisa menyimpulkan bahwa Omicron lebih ganas daripada varian pendahulunya.
Namun, mereka menyatakan bahwa secara umum vaksinasi dan suntikan booster sesuai syarat kemungkinan menurunkan risiko parah.
Baca Juga:
Resmi Jadi Endemi, Pasien Covid-19 Tetap Ditanggung BPJS Kesehatan Berdasar Indikasi Medis
Diketahui, Sejak Sabtu (18/12), Omicron menyumbang 73.2 persen kasus baru infeksi virus corona di AS, sementara Delta hanya 26.6 persen.
Angka ini berbeda jauh dengan yang terjadi pada pekan sebelumnya. Kala itu, Omicron diprediksi menjadi biang kerok atas 12,6 persen virus yang beredar, sementara Delta masih dominan di angka 87 persen. [As]