"Coba saja mulai investasi, meski hanya Rp500 ribu per bulan, tapi kalau dijalani sejak muda, maka hasilnya tinggi," kata dia.
Investasi sambung Tejasari tidak selalu harus berbentuk uang, tapi juga ilmu. Karyawan bisa mengikuti pelatihan tertentu atau membeli buku supaya dapat mengembangkan diri.
Baca Juga:
Soal Penahanan Ijazah Karyawan, Kemenkumham Nilai Perlu Regulasi Isi Kekosongan Hukum
Punya Asuransi
Menurut Tejasari, untuk bisa menjadi orang kaya, karyawan perlu punya proteksi atau dana perlindungan seperti asuransi. Hal ini dilakukan agar ketika terjadi hal-hal buruk terhadap kesehatan, uang tidak terkuras untuk membiayainya.
Meski kerap dianggap sepele dan boros karena harus menyisihkan uang setiap bulannya. Menurut Tejasari asuransi merupakan hal yang penting dan bisa menjaga diri sekaligus harta karyawan.
Baca Juga:
Pabrik Garmen di Cileungsi Tumbang, PHK 3.000 Orang
"Karena kalau kita tidak punya asuransi kesehatan, kalau terjadi sesuatu, nanti kita sudah capek-capek mencari uang, uangnya habis untuk bayar rumah sakit," imbuhnya.
Hindari Utang
Tejasari juga menyarankan agar karyawan sebisa mungkin menghindari kebiasaan berutang. Di sini, karyawan juga harus mengatur pola konsumsinya agar tidak memaksakan untuk membeli sesuatu dengan berutang.