WahanaNews-Kaltara | Sekitar tahun 2015 hingga 2017, ilmuwan melakukan inisiatif pemindaian Piramida. Pemindaian itu dilakukan menggunakan partikel muon.
Muon merupakan partikel kosmik yang jatuh di Bumi secara teratur.
Baca Juga:
Warga RI Percaya Ilmuwan, Namun Partisipasi dalam Sains Masih Rendah
Pada tahun 2017, pemindaian tersebut mengidentifikasi kedua lubang di Piramida Giza.
Namun, belum diketahui apa yang sebenarnya ada di kedua lubang itu.
Menurut pemindaian, yang terbesar dari dua rongga ditemukan tepat di atas galeri besar ​​terowongan yang kemungkinan mengarah pada kamar Firaun Khufu.
Baca Juga:
Ilmuwan Muslim Dunia Diganjar Mustafa Prize, Febriansyah Ingatkan Peran Generasi Muda Indonesia
Panjangnya sekitar 98 kaki (30 meter) dan 20 kaki (6 meter) tinggi.
Para arkeolog tidak yakin dengan apa yang akan mereka temukan di kehampaan, yang mungkin berupa satu ruangan besar atau serangkaian ruangan kecil.
Mereka juga ingin mencari tahu untuk apa kekosongan itu.