Rusia sekarang dalam posisi untuk menyerang “sangat, sangat cepat”, kata Heappey, meskipun dia berharap tidak ada invasi yang terjadi.
“Kami sekarang yakin bahwa sistem artileri, sistem rudal, dan udara tempur semuanya ada di tempat yang memungkinkan Rusia untuk meluncurkan – tanpa pemberitahuan – serangan ke Ukraina,” ujarnya.
Baca Juga:
Bantu Rusia, Terungkap Kim Jong Un Kirim Tentara ke Ukraina
Penarikan militer tersebut menyusul peringatan Kantor Luar Negeri pada hari Jumat kepada warga negara Inggris, yang meminta mereka untuk segera meninggalkan Ukraina sementara penerbangan komersial masih tersedia dan perbatasan darat dengan Polandia tetap terbuka.
"Tidak ada rencana untuk pengangkutan udara darurat oleh angkatan udara barat dari Kyiv, tidak seperti di Afghanistan musim panas lalu," kata Heappey.
“Angkatan Udara Kerajaan tidak akan berada dalam posisi untuk masuk dan menerbangkan orang keluar," tambahnya.
Baca Juga:
Selama di Indonesia Paus Fransiskus Tak Akan Naik Mobil Mewah-Anti Peluru
Tetapi pasukan AS dan Inggris sedang membangun posisi di Polandia untuk membantu memberikan dukungan ke negara Eropa timur serta membantu jika ada pergerakan massal pengungsi jika terjadi invasi. Pada hari Jumat, AS mengatakan akan mengirim 3.000 tentara lagi ke Polandia, di atas 1.700 yang telah disetujui untuk dikirim.
Inggris mengatakan awal pekan ini bahwa pihaknya akan mengirim 350 tentara ke Polandia, di samping 250 yang sudah ada di negara itu, dan telah menempatkan 1.000 tentara lagi untuk dikerahkan guna membantu pergerakan pengungsi. AS memperkirakan bahwa antara 1 juta dan 5 juta orang dapat mengungsi.
Rusia telah berulang kali membantah memiliki rencana untuk menyerang dan menteri pertahanannya mengkritik Inggris pada hari Jumat karena mengirimkan senjata anti-tank ke Ukraina dan membantu pelatihan militer.