WahanaNews-Sumbar | Mengejar target 100 persen wilayah Indonesia teraliri listrik, PT PLN (persero) memprogramkan listrik masuk pedesaan. Salah satunya di Kalimantan Utara.
Tahun ini, PT PLN menargetkan bakal mengalirkan listrik di 50 desa di Kaltara. “Perjuangan ini terus berlanjut dan pada 2024 target seluruh desa di Kalimantan Timur dan Kalimantan Utara kita upayakan 100 persen berlistrik,” ungkap Senior Manager Keuangan Komunikasi dan Umum PLN UIW Kaltimra, Efron Lumban Gaol.
Baca Juga:
Urgensi Krisis Iklim, ALPERKLINAS Apresiasi Keseriusan Pemerintah Wujudkan Transisi Energi Bersih
Ia mengungkapkan, pada 2023 ini PLN UIW Kaltimra memproyeksikan 50 desa yang dialiri listrik PLN. Sisanya akan diprogramkan pada 2024 mendatang.
Efron menyebut, anggaran untuk program listrik pedesaan di Kalimantan Timur dan Kalimantan Utara ini, dialokasikan kurang lebih Rp 800 miliar. Dengan estimasi, khusus anggaran untuk Kaltara mencapai Rp350 miliar, untuk 50 desa.
Rincinya, tujuh desa di Kabupaten Bulungan, 29 Desa di Kabupaten Nunukan, dan 14 Desa di Kabupaten Malinau. “Listrik desa yang ada nanti dikerjakan oleh UP2K Kalimantan Utara dan sebagian dikerjakan oleh UP2K Benua Etam khusus untuk wilayah Malinau,” kata Efron.
Baca Juga:
Di COP29, PLN Perluas Kolaborasi Pendanaan Wujudkan Target 75 GW Pembangkit EBT 2030
Diungkapkan, untuk mewujudkan 100 persen desa berlistrik di Kalimantan Timur dan Kalimantan Utara, PLN UID Kaltimra membutuhkan peran banyak pihak, salah satunya jurnalis dan media massa.
“Kami berharap jurnalis dan media menjadi mitra strategis PLN untuk menyebarkan informasi ke masyarakat,” ujarnya.
Pada 2022, imbuh dia, PT PLN (Persero) mampu melistriki 1.185 desa dan dusun. Upaya ini merupakan bentuk komitmen PLN menghadirkan listrik bagi seluruh masyarakat Indonesia hingga ke pelosok tanah air.
PLN terus mengakselerasi program listrik desa agar seluruh desa termasuk Kawasan 3T (terdepan, terluar dan tertinggal) di Indonesia dapat menikmati listrik pada 2024.
PLN sepanjang tahun 2022 telah melakukan berbagai akselerasi untuk meningkatkan rasio elektrifikasi dan juga rasio desa berlistrik. Hingga Maret 2023, realisasi elektrifikasi nasional mencapai 99,66 persen, sedangkan rasio desa berlistrik mencapai 99,80 persen.[ss]