Sedangkan dua unit lainnya dengan total 130 MW telah memiliki sertifikat laik operasi.
Ada pula PLTA Jatigede (2×55 MW) di Jawa Barat yang merupakan kerja sama PLN dan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat.
Baca Juga:
Silaturahmi Halal Bihalal, PLN Indonesia Power UBP Labuhan Angin Jalin Kebersamaan
Saat ini, PLTA itu masuk tahap konstruksi dengan progres 87 persen.
Terlepas dari keunggulannya, pengembangan pembangkit hidro juga memiliki sejumlah tantangan.
Misalnya, pengembangannya memerlukan waktu relatif lama, hingga tantangan pembebasan lahan.
Baca Juga:
Sukses Dukung Kelancaran Arus Mudik Idulfitri 1446 H, PLN Catatkan Kenaikan Transaksi SPKLU Hampir 5 Kali Lipat
“Pembangkit hidro memang fleksibel untuk menangani pembangkit EBT yang masih bersifat intermittent. Akan tetapi, pengembangan pembangkit ini memiliki tantangan yang signifikan, seperti pembebasan lahan,” ucap Zainal. [Ss]