KALTARA.WAHANANEWS.CO, Tanjung Selor - Di antara banyaknya anak yang putus sekolah, kisah Dani dan saudara-saudaranya menjadi salah satu yang paling menyayat hati. Dani adalah satu dari sebelas bersaudara dan satu-satunya yang masih bersekolah di SMKN 2 Kota Tarakan.
Kakak tertuanya, yang telah berkeluarga, menjadi tulang punggung untuk merawat sepuluh adiknya.
Baca Juga:
65 Personel Polresta Gorontalo Amankan Perayaan Tahun Baru Imlek di TITD
Lima dari mereka telah putus sekolah karena kendala biaya, meskipun mereka adalah anak-anak berprestasi yang pernah memenangkan berbagai perlombaan.
Dalam keterpurukan ini, harapan muncul dari tangan seorang pemimpin yang peduli. Komandan Satuan Brimob Polda Kaltara, Kombes Pol. Sarly Sollu, tersentuh oleh kisah mereka.
Ia memutuskan untuk mengangkat Dani dan saudara-saudaranya sebagai anak asuhnya, menjamin pendidikan mereka, serta merencanakan relokasi ke rumah yang lebih layak.
Baca Juga:
Kapolri Apresiasi Anggota Brimob yang Berhasil Bebaskan Pilot Susi Air Korban Penyanderaan KKB
"Mereka bukan sekadar angka dalam laporan, mereka adalah anak-anak yang berhak atas masa depan yang lebih cerah. Kita tidak bisa menutup mata terhadap kondisi seperti ini," ujar Kombes Pol. Sarly Sollu, dengan mata berkaca-kaca.
Kini, harapan kembali menyala di mata Dani dan adik-adiknya. Mereka tidak hanya memiliki kesempatan untuk kembali ke sekolah, tetapi juga mendapatkan kasih sayang dan perlindungan yang selama ini mereka dambakan.
Kisah ini menjadi cermin bagi kita semua bahwa di balik kemajuan sebuah kota, masih ada anak-anak yang berjuang untuk mendapatkan hak dasar mereka.