Kaltara.WahanaNews.co, Tanjung Selor - Pemerintah Provinsi Kalimantan Utara (Kaltara) menyambut gembira kembalinya Program Inovasi untuk Anak Sekolah Indonesia (INOVASI) Fase 3 di Kaltara. Sekretaris Provinsi (Sekprov) Kaltara, Dr. H. Suriansyah, mengatakan bahwa Program INOVASI telah berhasil meningkatkan keterampilan dasar di tingkat pendidikan dasar.
“Implementasi program literasi kerjasama dengan INOVASI di Kalimantan Utara telah terbukti sangat membantu kami dalam upaya meningkatkan literasi dan numerasi di jenjang pendidikan dasar,” ujarnya dalam Rapat Gabungan Komite Pengarah Provinsi INOVASI Fase 3 di Jakarta yang digelar Jumat (7/6/2024) lalu.
Baca Juga:
Fajri Munthe Akan Perjuangkan Sarpras Pendidikan Dibawah Kemenag
Lebih lanjut Suriansyah mengatakan, INOVASI juga tidak hanya membantu Kaltara dalam penguatan literasi di pendidikan dasar, namun juga penguatan literasi masyarakat. Hasil dukungan itu terlihat dari kenaikan Indeks Pembangunan Literasi Masyarakat setiap tahun.
”Untuk itu kami sangat bersyukur dan mendukung INOVASI yang akan kembali mendampingi Kalimantan Utara dalam penguatan literasi dan numerasi,” tambahnya.
Setelah sukses berkolaborasi bersama Pemprov Kaltara sejak tahun 2017, Program INOVASI kembali diluncurkan untuk mendukung peningkatan mutu di tingkat pendidikan dasar. Bekerja sama dengan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) Kementerian Agama (Kemenag), dan Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas), fase ketiga dari program INOVASI ini akan mendukung implementasi serta memperkuat transformasi serta prioritas pendidikan.
Baca Juga:
Kemenag Sultra Tekankan Pentingnya Integritas ASN dalam Pelaksanaan Tugas dan Pengabdian
“Seiring dengan perayaan 75 tahun hubungan diplomatik Australia dan Indonesia, kami senang dapat memperluas kemitraan kami di bidang pendidikan dan sekolah dasar ke lebih banyak provinsi, termasuk Jawa Barat dan Maluku,” ujar Madelaine Moss, Minister-Counsellor for Governance and Human Development, Kedutaan Besar Australia.
Anindito Aditomo, Kepala Badan Standar Kurikulum dan Asesmen Pendidikan (BSKAP) Kemendikbudristek mengatakan bahwa ekosistem pendidikan di daerah merupakan bentuk nyata dari semangat gotong royong dalam sistem pendidikan, yang telah terbukti selama masa pandemi COVID-19. Dengan gotong royong, Indonesia mampu bertahan dari hilangnya waktu belajar selama pandemi.
“Pendidikan adalah upaya jangka panjang. Dibutuhkan kolaborasi melalui ekosistem pendidikan untuk memastikan setiap anak mendapatkan layanan pendidikan yang terbaik,” tegasnya.