“Awal tahun 2022 merupakan titik balik bangkitnya bisnis dan industri yang ada di kota-kota besar di Kaltim dan Kaltara, karena mengalami peningkatan pemakaian listrik yang cukup signifikan seperti hotel, mall dan industri lainnya. Tentunya ini menjadi awal yang baik bagi recovery perekonomian yang ada di Kaltim dan Kaltara,” kata Saleh.
Laju penjualan listrik juga diharapkan kian meningkat seiring dengan program electrifying lifestyle yang terus disosiisasikan.
Baca Juga:
Urgensi Krisis Iklim, ALPERKLINAS Apresiasi Keseriusan Pemerintah Wujudkan Transisi Energi Bersih
Electrifying lifestyle merupakan gaya hidup baru dalam memanfaatkan energi listrik seluas-luasnya, di antaranya melalui penggunaan kendaraan listrik dan kompor induksi.
Sejalan dengan program pemerintah dalam membangun ekosistem kendaraan non karbon yang ramah lingkungan, PLN Kaltimra juga sudah membangun dua unit Stasiun Pengisian Listrik Umum (SPKLU) yang disiapkan untuk era kendaraan listrik yang mulai berkembang.
Bahkan PLN pun telah menggagas sejumlah pilot project kompor induksi di Kalimantan Timur, untuk semakin memasyarakatkan penggunaannya.
Baca Juga:
Di COP29, PLN Perluas Kolaborasi Pendanaan Wujudkan Target 75 GW Pembangkit EBT 2030
“Dengan mengusung budaya electrifying lifestyle artinya kita bergotong royong dalam mengambil bagian dari upaya mewujudkan kemandirian energi nasional, dengan bertransisi dari energi impor ke energi domestik. Semoga ke depannya penggunaan kendaraan listrik maupun kompor induksi semakin massif,” lanjut dia.
Upaya demi upaya akan terus dioptimalkan PLN untuk mendukung gairah ekonomi yang gembali bangkit.
Dijelaskan oleh Saleh bahwa listrik PLN sangat cukup, sehingga siap melayani berapapun permintaan listrik pelanggan.