Kaltara. WahanaNews.co - PT PLN (Persero) melalui program Srikandi Movement mendukung pemberdayaan kelompok rentan sebagai upaya untuk mendorong kemandirian ekonomi.
Srikandi Movement merupakan gerakan yang dilakukan oleh Srikandi PLN untuk memberikan kemanfaatan kepada masyarakat sekitar dalam membantu menyelesaikan masalah sosial dan lingkungan melalui dukungan ilmu, keahlian, dan tenaga.
Baca Juga:
Maraknya Penyalahgunaan Arus untuk 'Strum' Manusia, ALPERKLINAS Desak PLN Perketat Pengawasan
Direktur Keuangan PLN Sinthya Roesly sekaligus Ketua Umum Srikandi PLN melalui keterangannya, di Jakarta, Selasa, mengatakan program tersebut merupakan bagian dari komitmen PLN dalam mengawal environment, social, and governance (ESG) untuk meningkatkan kualitas kehidupan kaum rentan.
Program ini juga digagas sebagai aksi nyata komunitas pegawai perempuan PLN dalam kegiatan pengembangan diri sebagai perempuan tangguh, dan juga aksi sosial guna membangun interaksi dengan masyarakat. Pegawai PLN yang terlibat sebagai volunteer dalam kegiatan Srikandi Movement mencapai 3.243 orang.
Kegiatan bakti untuk Indonesia program Srikandi Movement itu diwujudkan bentuk pelatihan pada kelompok perempuan, disabilitas, dan lansia yang tersebar di beberapa provinsi di seluruh Indonesia pada akhir 2023.
Baca Juga:
ALPERKLINAS Soroti Ancaman 'Power Wheeling' dalam RUU EBET Prolegnas 2025
Program tersebut telah memberikan manfaat kepada sedikitnya 610 penerima manfaat melalui 35 jenis pelatihan yang berbeda-beda.
"Srikandi PLN berkomitmen dalam menjawab permasalahan di lingkungan masyarakat, khususnya kelompok rentan. Dengan harapan program ini dimanfaatkan secara produktif dan dapat meningkatkan kualitas pendidikan, ekonomi keluarga," ujar Sinthya.
Srikandi Movement berfokus pada pemberdayaan kelompok usaha besutan kaum rentan melalui berbagai program. Program itu sebelumnya telah dilaksanakan di Jawa Timur, Jawa Barat, Bali, Lampung, Aceh, Sumatera Selatan, Bangka Belitung, Kalimantan Timur, Sulawesi Utara, Nusa Tenggara Timur, dan Papua.