Kaltara. WahanaNews.co - PLN Energi Primer Indonesia (PLN EPI) menyepakati nota kesepahaman (MoU) dengan PT Elektrika Konstruksi Nusantara (EKN) dalam pemanfaatan limbah tandan kosong kelapa sawit menjadi Co-firing Biomassa.
Kerjasama tersebut ditandai dengan penandantanganan nota kesepahaman,yang disaksikan secara langsung oleh Koordinator Investasi dan Kerja Sama Bioenergi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Trois Dilisusendi, Ketua Umum Masyarakat Energi Biomassa Indonesia (MEBI), Milton Pakpahan, serta Ketua Masyarakat Ketenegalistrikan (MKI) Kalimantan Barat, M. Ariyanto.
Baca Juga:
Urgensi Krisis Iklim, ALPERKLINAS Apresiasi Keseriusan Pemerintah Wujudkan Transisi Energi Bersih
Trois Dilisusendi mengatakan, kerjasama ini merupakan angin segar pertanda semakin banyak sumber olahan untuk Co-Firing. Kedua perusahaan telah bersepakat memanfaatkan limbah tandan kosong kelapa sawit sebagai Co-Firing Biomassa di Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU).
”Kami dari Kementerian ESDM sangat mengapresiasi hal ini. Harapan kami, ini jadi hal baru yang digunakan di 52 PLTU PLN yang kami tugaskan untuk melakukan Co-Firing,” kata Trois, Selasa (10/10/2023).
Direktur Utama PLN EPI Iwan Agung Firstantara menegaskan, pihaknya terus berupaya mendukung pemerintah dalam mencapai target pemanfaatan Co-Firing sebesar 10,2 juta ton pada tahun 2025.
Baca Juga:
Di COP29, PLN Perluas Kolaborasi Pendanaan Wujudkan Target 75 GW Pembangkit EBT 2030
Guna mencapai target tersebut pihaknya akan memanfaatkan sumber daya setempat. Sehingga dalam prosesnya akan menciptakan multiplier effect, mengurai masalah sampah dan memacu pertumbuhan ekonomi.
”Melalui MoU ini PLN dan EKN akan secara bersama-sama mengolah Biomassa dari tandan kosong kelapa sawit yang diproduksi masyarakat Sambas Kalimantan Barat. Biomassa ini akan kita gunakan sebagai Co-Firing pengganti batu bara di PLTU Bengkayang,” kata Iwan Agung.
Menurut Iwan Agung, program Co-Firing ini sangat spesial karena secara langsung melibatkan masyakat setempat. Hal ini pun sejalan dengan prinsip Enviroment, Sustainability and Governance (ESG) dalam mendorong perekonomian masyarakat sekitar.