WahanaNews-Kaltara | PT PLN (Persero) menggandeng empat perusahaan pemasok gas demi memastikan keandalan pasokan gas bumi dan Liquefied Natural Gas (LNG) untuk bahan bakar pembangkit listrik.
Empat perusahaan pemasok gas itu adalah PT Medco E&P Indonesia, PT Medco E&P Tarakan, Husky CNOOC Madura Ltd dan INPEX Masela Ltd.
Baca Juga:
Program PLN Peduli Dukung Pengembangan Pendidikan Bagi 20.848 Penerima Manfaat di Semester I 2024
"Dan kebutuhan ini akan terus meningkat karena gas memegang peran penting dalam transisi energi," kata Direktur Utama PT PLN Energi Primer Indonesia Iwan Agung Firstantara dalam keterangan di Jakarta, Selasa.
Penandatanganan Perjanjian Kerja Sama Jual Beli Gas Bumi (PJBG), Head of Agreement (HoA) (nonbinding) dan Memorandum of Understanding (MoU) LNG ini dilakukan dalam acara 3rd International Convention on Indonesian Upstream Oil & Gas 2022 yang diselenggarakan oleh Satuan Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) di Bali, beberapa waktu lalu.
Iwan berharap komitmen atas berlanjutnya pasokan LNG untuk ketenagalistrikan sebagai prioritas utama dapat terus dijaga.
Baca Juga:
Laporan Tahunan TJSL PLN Peduli: Keberhasilan Pengembangan Lapangan Kerja dan UMKM Nasional
"PLN membutuhkan gas tetapi di saat yang bersamaan, PLN juga membutuhkan infrastruktur LNG dan jaringan pipanya," katanya.
Direktur Gas dan BBM PT PLN Energy Primer Indonesia Rakhmad Dewanto menambahkan konsumsi gas PLN di 2011 adalah 800 billion bristh thermal units per day (BBTUD). Konsumsi tersebut naik sebesar 1.046 BBTUD di 2020 dan diproyeksikan akan naik sebesar 1.300 BBTUD di 2023.
Rakhmad menjelaskan penggunaan gas ke depan akan berkontribusi sebesar 34 persen atau setara dengan 3,4 billion cubic feet (BCF) dari total energi yang dikonsumsi oleh pembangkit PLN di 2040.