Taksonomi Hijau Indonesia yang disusun bersama delapan Kementerian ini berisi daftar klasifikasi aktivitas ekonomi yang mendukung upaya perlindungan lingkungan hidup dan mitigasi serta adaptasi perubahan iklim.
Taksonomi Hijau Indonesia telah mengkaji 2.733 klasifikasi sektor dan subsektor ekonomi dengan 919 di antaranya telah dikonfirmasi oleh kementerian terkait dan menjadikan Indonesia salah satu dari sedikit negara di dunia yang telah memiliki standar nasional terkait sektor ekonomi hijau, seperti Tiongkok, Uni Eropa, dan ASEAN.
Baca Juga:
Kejutan di Pilgub Jakarta 2024, Politikus PDIP Effendi Simbolon Dukung All Out Ridwan Kamil
Taksonomi Hijau Indonesia ini akan menjadi pedoman bagi penyusunan kebijakan (insentif dan disinsentif) dari berbagai Kementerian dan Lembaga termasuk OJK.
Tumbuh 7,5 Persen
Baca Juga:
Jokowi Hadiri Kampanye RK-Suswono di Jakarta: Saya Ridwan Kamil!
Otoritas Jasa Keuangan (OJK) memproyeksi, pada tahun ini kredit perbankan tumbuh di kisaran 7,5 persen. Ini lebih tinggi dibanding realisasi pertumbuhan kredit perbankan tahun 2021 sebesar 5,2 persen.
Ketua Dewan Komisioner OJK Wimboh Santoso mengatakan, proyeksi itu dibuat dengan mempertimbangkan proyeksi pertumbuhan ekonomi nasional tahun ini di kisaran 5 persen hingga 5,5 persen.
"Kami memproyeksi di 2022 ini akan lebih baik dibanding tahun lalu. Kredit kami perkirakan tumbuh sekitar 7,5 persen," ujar dia dalam Pertemuan Tahunan Industri Jasa Keuangan 2022, beberapa waktu lalu.