WahanaNews-Kaltara | Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyebutkan, Indonesia hingga saat ini masih menahan menaikkan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) di dalam negeri. Meski, gejolak harga minyak dunia terus terjadi belakangan ini.
Jokowi menyebutkan, langkah menahan harga BBM ini jadi salah satu pertimbangan merespons dampak perang Rusia-Ukraina yang masih berlangsung. Diketahui, invasi Rusia ini berimbas pada kenaikan harga minyak dunia yang sempat tembus hingga USD 130 per barel.
Baca Juga:
20 Oktober 2024: Melihat Nasib Konsumen Pasca Pemerintahan 'Man Of Contradictions'
Jokowi menyebut, harga minyak dunia saat ini dua kali lipat lebih tinggi dari harga yang berlaku pada 2020 lalu. Pada 2020, harga minyak dunia masih berkisar USD 60 per barel.
"Hari ini kira-kira USD115 (per barel), itu pun belum seminggu yang lalu sudah di angka USD 130 (per barel), dua kali lipat," katanya dalam Dies Natalis ke-46 UNS, Jumat (11/3).
"Semua negara harga jualnya ke masyarakat sudah naik juga, kita di sini masih nahan-nahan, Bu Menteri (Sri Mulyani) coba saya tanya bu, tahannya sampai berapa hari ini?" imbuh Jokowi.
Baca Juga:
HUT ke-79 TNI, Ini Pesan Presiden Jokowi ke Prajurit Indonesia
Jokowi mewanti-wanti, menurutnya masa depan global semakin penuh dengan ketidakpastian. Artinya perlu ada antisipasi yang terus dilakukan.
"Pandemi belum rampung, kemudian ada tambahan perang, sehingga semuanya menjadi sulit diprediksi, sangat sulit diprediksi," kata dia.
"Hal-hal yang dulu tidak kita perkirakan semuanya muncul, kelangkaan energi, sekarang semua negara mengalami, tambah perang, harga naik," tambah dia.