Selain dari harga BBM, yang jadi perhatian Jokowi yaitu harga pangan. Harga pangan kata Jokowi masih ditahan pemerintah. Diketahui, sejumlah komoditas mengalami peningkatan dan semakin parah pasca terjadi perang antara Rusia-Ukraina.
Menurut paparannya, Food Price Index akibat perang menyentuh posisi 140,7 ini meningkat cukup tinggi dari posisi 125,3.
Baca Juga:
20 Oktober 2024: Melihat Nasib Konsumen Pasca Pemerintahan 'Man Of Contradictions'
"Beberapa negara sudah mulai kelangkaan pangan, food price, harga pangan dunia naik semuanya, gandum naik, kita kena imbas kedelai dunia naik, tambah perang (Rusia-Ukraina) ini, gandum (harga naik) karena hampir 20 persen lebih, karena gandum itu dari Ukraina dan Rusia, naik semua drastis," terangnya.
Masih dalam paparannya, Jokowi menampilkan kondisi inflasi pangan yang terjadi di sejumlah negara. Di antaranya Rusia meningkat 12,3 persen, India 5,4 persen, Amerika Serikat 6,9 persen, Uni Eropa 4 persen, dna Turki 55,6 persen, dan Indonesia di angka 3,4 persen.
"Kalau dilihat angka-angka, waduh, Rusia naik 12 persen, Amerika naik 6 persen, Turki 55 persen, alhamdulillah kita masih di angka tiga (persen)," katanya.
Baca Juga:
HUT ke-79 TNI, Ini Pesan Presiden Jokowi ke Prajurit Indonesia
Kembali Naik, Harga Minyak Mentah Dunia Sentuh Level USD 114 per Barel
"Tapi sampai kapan kita bisa menahan seperti ini?" kata Jokowi. [Ss]