Kaltara. WahanaNews.co - PT PLN bakal disuntik modal sebesar Rp 10 triliun. Dirjen Kekayaan Negara Kementerian Keuangan Rionald Silaban memaparkan suntikan modal sebesar itu dilakukan untuk menggenjot penyaluran listrik ke desa-desa.
Dia memaparkan saat ini ada sekitar 4.878 desa yang belum memiliki saluran listrik di Indonesia. Per 2022 rasio desa berlistrik baru mencapai 91,11%. Dengan bantuan PMN Rp 10 triliun diharapkan angka itu meningkat jadi 93,68% di tahun 2023.
Baca Juga:
PLN Perkuat Kemitraan Internasional untuk Dorong Energi Hidro Nasional
PLN nantinya akan melakukan pembangunan pembangkit listrik energi baru terbarukan untuk pasokan listrik desa dan juga membangun transmisi dan gardu induk untuk penyalurannya.
"Untuk 2023 PLN akan terima tambahan Rp 10 triliun ini akan digunakan untuk utamanya distribusi, termasuk pembangunan energi baru terbarukan listrik desa dan penunjang listrik desa Rp 6,2 triliun, dan sebesar Rp 3,7 triliun untuk transmisi dan gardu induk," papar Rionald dalam rapat kerja dengan Komisi XI DPR, Rabu (13/9/2023).
"PMN ini memang diberikan karena masih terdapat hampir 5 ribu desa belum mendapatkan listrik," bebernya lagi.
Baca Juga:
Kolaborasi Inklusif PLN Kembangkan Teknologi Hidrogen untuk Lautan Ramah Lingkungan
Dalam paparan PLN sendiri dijelaskan, sebanyak Rp 6,2 triliun dari total PMN Rp 10 triliun bakal digunakan untuk pembangunan pembangkit listrik tenaga terbarukan sebesar 20.695 kWp dengan biaya Rp 1,42 triliun.
Kemudian, uang itu juga akan digunakan untuk pembangunan transmisi sebanyak Rp 4,8 triliun. Rinciannya, untuk membangun jaringan tegangan menengah sepanjang 7.708,39 kms, jaringan tegangan rendah sepanjang 4.945,68 kms, dan gardu distribusi dengan kapasitas 164.940 kVA.
Jumlah itu targetnya akan melistriki 2.146 desa dan menghubungkan 231.502 pelanggan rumah tangga listrik di desa-desa.