WahanaNews-Kaltara | Ketika para astronot berangkat untuk menjelajahi Mars, mereka akan menghadapi sejumlah rintangan.
Selain waktu dan energi yang dibutuhkan untuk bepergian ke sana, akan ada bahaya kesehatan yang terkait dengan misi luar angkasa jangka panjang.
Baca Juga:
Peneliti NASA Temukan Danau Purba di Mars
Ada juga bahaya dari lingkungan Mars itu sendiri.
Atmosfer Mars yang sangat tipis dan beracun, jumlah radiasi yang tinggi di planet ini, dan fakta bahwa permukaannya sangat dingin dan lebih kering daripada gurun terkering di Bumi hanyalah beberapa dari faktor-faktor ini.
Akibatnya, misi ke Mars harus bergantung pada sumber daya lokal untuk memenuhi semua kebutuhan mereka.
Baca Juga:
NASA Selidiki Asal Muasal Sumber Air di Planet Mars
Ini merupakan sebuah prosedur yang dikenal sebagai Pemanfaatan Sumber Daya In-Situ (ISRU).
Untuk memenuhi kebutuhan propelan, tim dari perusahaan inovasi Spanyol, Tekniker, sedang mengerjakan perangkat yang mengubah air limbah astronot menjadi bahan bakar menggunakan tenaga surya.
Di tahun-tahun berikutnya, teknologi ini mungkin menjadi penting untuk misi ke luar angkasa, termasuk Bulan, Mars, dan seterusnya.