Kaltara.WahanaNews.co, Tarakan - Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP) di Lapas Kelas IIA Tarakan telah siap untuk turut serta dalam mengembangkan industri batik lokal.
Mereka telah menjalani pelatihan yang intensif dan bimbingan kemandirian khusus dalam bidang produksi batik cap.
Baca Juga:
Usai Razia Narkotika dan Handphone, 300 Napi Rutan Salemba Dipindah
Dengan keterampilan yang telah mereka kuasai, mereka siap untuk berperan aktif dalam menciptakan karya-karya batik yang berkualitas tinggi dan mendukung pertumbuhan industri kreatif di daerah mereka.
"Kegiatan ini merupakan hal yang sangat luar biasa dimana para WBP mampu menghasilkan produk kain batik dengan design kearifan lokal dan memilki potensi untuk dipasarkan ke masyarakat luas," kata Kepala Lapas (Kalapas) Kelas IIA Tarakan Sutarno di Tarakan, Selasa (20/2/2024).
Dia berharap langkah ini dapat dilaksanakan secara berkelanjutan dan para WBP juga mampu berkontribusi dalam kemajuan industri batik lokal.
Baca Juga:
Pastikan Pelayanan Optimal, Lapas Perempuan Ambon Tinjau WBP yang Dirawat di RS
Sutarno menjelaskan bahwa kegiatan ini merupakan bentuk dari upaya ajarannya dalam upaya meningkatkan kualitas sumber daya WBP melalui pembinaan kemandirian dan keterampilan.
Pelatihan bimbingan kemandirian bidang produksi batik cap ditutup Kalapas Kelas IIA Tarakan, Sutarno pada acara penutupan pelatihan bertempat di Ruang Kunjungan, Senin (19/2/2024).
Pelatihan ini berlangsung selama dua minggu dengan melibatkan 10 orang WBP perempuan yang telah menjalani 1/3 masa pidana dan dibimbing langsung oleh Instruktur berkompeten dari pimpinan Batik D'Erte Sonny Lolong.