Pada 2017, para peneliti menerbitkan sebuah penelitian yang mengamati interaksi sosial kera. Mereka menganalisis 500 jam video, termasuk 15.000 episode agresi. Mereka menemukan monyet melacak perilaku rekan mereka dan akan melakukan balas dendam.
Namun, apakah monyet di distrik Beed membunuh anjing untuk membalas dendam tetap tidak jelas.
Baca Juga:
Polda Sumut Amankan dan Patroli Lokasi Wisata
"Mereka (mungkin ingin) memelihara anak anjing. Mereka biasa memelihara anak anjing di atap atau pohon yang tinggi," katanya kepada News18.
"(Tapi) Anak-anak anjing itu tidak dapat bertahan hidup di tempat-tempat seperti itu karena mereka tidak dapat memperoleh makanan atau air. Jika seekor anak anjing melarikan diri dari kedua kera itu, ia akan mati setelah jatuh dari ketinggian."
Penduduk desa menjadi khawatir bahwa setelah monyet membunuh sebagian besar anjing, mereka akan mulai menyerang anak-anak.
Baca Juga:
Polres Taput Amankan Kebaktian Malam Natal Dan Umum di Setiap Gereja
Munde mengatakan orang-orang terluka saat melarikan diri dari sepasang kera.
“Monyet umumnya tidak menyerang manusia tetapi orang takut. Beberapa orang terluka dalam beberapa hari terakhir saat melarikan diri dari monyet-monyet ini. Namun, tidak ada insiden gigitan monyet yang dilaporkan di desa ini,” katanya kepada News18. [As]